Pendahuluan Cytarabine
Cytarabine adalah salah satu jenis obat antineoplastik antimetabolit yang digunakan sebagai terapi leukemia mieloblastik akut dan meningitis leukemik. Cytarabine merupakan jenis obat kemoterapi yang bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu sintesis pirimidin.[1-4]
Cytarabine memiliki beberapa efek samping berupa mielosupresi, anoreksia, mual, muntah, diare, disfungsi hepatik, demam, ruam, perdarahan, hingga arachnoiditis. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus diawasi secara ketat oleh dokter.[1,5]
Cytarabine tersedia dalam bentuk sediaan subkutan, intravena, dan intratekal. Obat ini sering dikombinasikan dengan agen kemoterapi lainnya, seperti doxorubicin dan vincristine.
Cytarabine merupakan mielosupresan kuat sehingga diperlukan monitoring hematologi berkala selama menjalani terapi dengan obat ini.[1-4]
Nama kimia: 1-β-D-Arabinofuranosylcytosine; 4-amino-1-β-D-arabinofuranosyl-2(1H)-pyrimidone[4,6]
Struktur molekuler: C9H13N3O5[7]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Cytarabine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antineoplastik[2] |
Subkelas | Antimetabolit[2] |
Akses | Resep[8] |
Wanita hamil | Kategori FDA: D; Kategori TGA: D[8,9] |
Wanita menyusui | Tidak disarankan. Ekskresi cytarabine ke dalam ASI belum diketahui[1] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada anak[10] |
FDA | Approved[8] |