Efek Samping dan Interaksi Obat Ergotamine
Efek samping ergotamine yang dapat ditemukan adalah gangguan pada katup jantung akibat penggunaan kronik. Penggunaan bersama dengan inhibitor CYP3A4 berpotensi meningkatkan efek samping fatal. [1,11]
Efek Samping
Ergotamine dapat meningkatkan risiko efek samping umum, kardiovaskular, dan uterus. [5]
Efek Samping Umum
Efek samping umum yang dapat timbul di antaranya kelemahan pada otot, nyeri otot hebat, serta rasa baal dan kesemutan pada jari. [5]
Reaksi alergi berupa ruam, edema, dan gatal juga dapat timbul pada pasien dengan hipersensitivitas, tetapi umumnya ringan. Namun, pernah dilaporkan adanya penggunaan ergotamin yang menyebabkan ruam ekstensif menyerupai pitiriasis rosea. [5,14]
Efek Samping Kardiovaskular
Ergotamine dapat menyebabkan efek samping kardiovaskular karena efek vasokonstriksi yang dimilikinya. Efek samping ini misalnya penurunan tekanan darah, depresi miokardium, dan angina. Pada kasus yang lebih berat, ergotamine dapat menyebabkan stasis vaskular, thrombosis, dan gangren. [5]
Penggunaan ergotamin jangka panjang pernah dilaporkan menyebabkan diseksi arteri iliaka eksterna bilateral. Pada laporan kasus ini, pasien membaik setelah dilakukan stenting. [19]
Selain daripada itu, studi juga melaporkan bahwa penggunaan ergotamine jangka panjang dapat menyebabkan fibroplasia dan disfungsi katup jantung. [16] Penyalahgunaan ergotamine juga dilaporkan dapat menyebabkan penebalan pada katup mitral dan aorta. [20]
Efek Samping Uterus
Ergotamine meningkatkan aktivitas motorik uterus. Dilaporkan bahwa pemberian ergotamine dosis rrendah mampu meningkatkan kekuatan dan frekuensi kontraksi, namun diikuti pula dengan relaksasi uterus, sehingga jarang menimbulkan keluhan. Seiring dengan peningkatan dosis, efek ini juga meningkat. [5]
Ergotisme
Konsumsi ergotamine berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan keracunan ergotamine yang disebut ergotisme. Gejala ergotisme adalah:
- Delirium disertai halusinasi.
- Vasospasme berkepanjangan yang dapat menyebabkan gangren.
- Kontraksi uterus berlebihan yang menyebabkan aborsi pada wanita hamil.[9,15]
Interaksi Obat
Ergotamine memiliki berbagai interaksi obat, terutama obat golongan inhibitor CYP3A4 kuat. [1,15]
Meningkatkan Konsentrasi Obat
Penggunaan ergotamine bersamaan dengan antipsikotik dapat meningkatkan efek samping antipsikotik. Oleh karena itu diperlukan pemantauan, terutama untuk mendeteksi gejala sindrom neuroleptik maligna. Selain itu, penggunaan ergotamine dan tramadol dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.[15]
Menurunkan Konsentrasi Obat
Ergotamine dapat menurunkan efek vasodilatasi dari nitrogliserin sehingga kombinasi keduanya harus dihindari. Hal ini perlu diperhatikan terutama pada pasien dengan riwayat angina atau mengonsumsi nitrogliserin secara rutin. [15]
Meningkatkan Efek Ergotamine
Penggunaan ergotamine bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 kuat dapat meningkatkan kadar ergotamine sehingga risiko ergotisme turut meningkat. Obat yang termasuk golongan inhibitor CYP3A4 kuat adalah beberapa antibiotik golongan makrolida (misalnya: eritromisin, klaritromisin, roksitromisin), HIV protease/reverse transcriptase inhibitors (misalnya: ritonavir, indinavir, saquinavir, dan nelfinavir), antihepatitis (misalnya: boceprevir), dan beberapa antifungi golongan azole (misalnya: ketoconazole, voriconazole, posaconazole, dan itraconazole). [1,15,16]
Menurunkan Efek Ergotamine
Ergotamine sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat yang menstimulasi kerja enzim CYP3A4 (CYP3A4 inducer). Sebab, peningkatan aktivitas enzim CYP3A4 akan menurunkan kadar ergotamine dan efektivitasnya. Obat yang termasuk sebagai CYP3A4 inducer adalah nevirapin, rifampisin, dan phenytoin. [15,17]