Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Ergotamine
Penggunan ergotamine pada ibu hamil tidak diperbolehkan karena sudah ada bukti gangguan pada janin. Penggunaan pada menyusui juga tidak disarankan. [1,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, ergotamine masuk dalam kategori X. Artinya, studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil. [11]
Sebuah studi kasus kontrol berbasis populasi di Hungaria melaporkan adanya peningkatan risiko bayi berat badan lahir rendah (BBLR) pada ibu yang mengonsumsi ergotamine selama kehamilan. [8]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ergotamine diekskresikan melalui ASI, namun kadarnya tidak diketahui. Ergotamine dalam ASI ini dapat menimbulkan efek muntah, diare, dan gangguan sirkulasi bagi bayi. Selain itu, ergotamine juga menghambat produksi prolaktin sehingga menurunkan sekresi ASI. Oleh karena itu, ergotamine dikontraindikasikan pada ibu menyusui.[18]