Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Remdesivir general_alomedika 2020-06-08T15:47:42+07:00 2020-06-08T15:47:42+07:00
Remdesivir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Remdesivir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Penggunaan remdesivir pada wanita hamil dan menyusui belum terdapat data hasil uji klinik. Pada studi nonklinik, remdesivir menunjukkan tidak ada adverse effect pada perkembangan embrio fetal ketika diberikan pada hewan yang hamil. Akan tetapi karena belum ada studi pada manusia, remdesivir sebaiknya hanya digunakan pada kehamilan hanya jika potensi keuntungan melebihi potensi risiko pada ibu dan janin.[9,11]

Penggunaan pada Kehamilan

Belum ada studi klinik yang adekuat mengenai penggunaan remdesivir pada wanita hamil. Remdesivir sebaiknya hanya digunakan pada kehamilan jika potensi keuntungan melebihi potensi risiko. Pada studi klinik toksisitas reproduktif, remdesivir menunjukkan tidak ada adverse effect pada perkembangan embrio fetal ketika diberikan pada hewan yang hamil. Remdesivir hingga 20 mg/kg/hari diberikan secara injeksi intravena pada tikus dan kelinci hamil, pada kehamilan hari ke-6 hingga 17, dan hari ke-7 hingga 20 secara berturut-turut. Remdesivir juga diberikan pada tikus sejak hari kehamilan ke-6 hingga postpartum hari ke-20. Tidak ada adverse effect pada perkembangan embrio-fetal prenatal dan postnatal, baik pada binatang uji tikus maupun kelinci.[9,11]

Penggunaan pada Ibu Menyusui                      

Tidak terdapat informasi terkait terdeteksinya remdesivir pada air susu ibu (ASI) manusia, efeknya pada bayi yang menyusui, atau efeknya pada produksi ASI. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa remdesivir dan metabolitnya terdeteksi pada anak anjing yang menyusui dari ibu yang mendapat remdesivir. Karena potensi transmisi virus SARS-CoV-2 ke bayi dan adverse reaction dari obat remdesivir, maka harus dipertimbangkan risk-benefit ratio yang diperoleh dengan menyusui bayi saat ibu terinfeksi COVID-19.[9,11]

Referensi

9. FDA: Fact Sheet For Health Care Providers EUA of Remdesivir. Diakses dari: https://www.fda.gov/media/137566/download
11. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Maret 2020. Hal.49-51

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Re...

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
    Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Dampak Penggunaan Masker saat Olahraga di Era Pandemi COVID-19
    Dampak Penggunaan Masker saat Olahraga di Era Pandemi COVID-19
  • Efek Jangka Panjang dari COVID-19
    Efek Jangka Panjang dari COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
26 Agustus 2022
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...
Anonymous
13 Agustus 2022
D-dimer pada pasien post COVID sedikit mengingkat, apakah perlu terapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, selamat pagi.Izin konsul pasien lansia suami istriKeduanya selesai isoman dengan gejala ringan dan memeriksa d-dimer.Untuk suami usia 70 thn,...
dr. Hudiyati Agustini
03 Agustus 2022
Kondisi Pasca-COVID Pada Pasien Usia Dewasa Dan Lansia - Artikel Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Seiring bertambahnya kasus infeksi COVID-19, muncul penyintas-penyintas yang mengalami gejala sisa ≥4 minggu setelah infeksi akut. Kondisi seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.