Indikasi dan Dosis Remdesivir
Indikasi remdesivir saat ini adalah sebagai obat uji untuk pengobatan COVID-19. Pedoman pemberian berdasarkan pengalaman pengembangan pengobatan infeksi virus Ebola, SARS-CoV, dan MERS-CoV. Dari beberapa uji in vitro, selain memiliki aktivitas antivirus yang kuat, remdesivir juga terbukti dapat mengurangi patologi pulmonal.[9,11,12]
Namun, hasil studi terkini menunjukkan bahwa remdesivir tidak bermanfaat untuk tata laksana COVID-19.
Dosis Dewasa dan Anak dengan Berat Badan >40 kg
Remdesivir memiliki potensi efikasi klinis terhadap filoviridae, termasuk virus Ebola, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2. Penggunaan pada dewasa dan anak dengan berat ≥40 kg yang memerlukan ventilasi mekanik invasif dan/atau ECMO adalah:
- Hari ke-1, 200 mg IV sekali sehari sebagai loading dose yaitu diinfus selama >30 -120 menit
- Hari ke-2 sampai ke-10 diberikan 100 mg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit[9,11,12]
Penggunaan pada dewasa dan anak dengan berat ≥40 kg yang tidak memerlukan ventilasi mekanik invasif dan/atau ECMO adalah:
- Hari ke-1, 200 mg IV sekali sehari sebagai loading dose, diinfus selama >30-120 menit
- Hari ke-2 sampai ke-5 diberikan 100 mg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit
- Jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis, terapi bisa diperpanjang hingga 5 hari, maksimal total terapi hingga 10 hari[9,11,12]
Penggunaan pada anak dengan berat badan 3,5 kg hingga <40 kg yang memerlukan ventilasi mekanik invasif dan/atau ECMO:
- Hari ke-1, 5 mg/kg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit sebagai loading dose
- Hari ke-2 sampai ke-10, 2,5 mg/kg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit[9,11,12]
Dosis Anak dengan Berat Badan 3,5 - <40 kg
Penggunaan pada anak dengan berat badan 3,5 kg hingga <40 kg yang tidak memerlukan ventilasi mekanik invasif dan/atau ECMO adalah:
- Hari ke-1, 5 mg/kg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit sebagai loading dose
- Hari ke-2 sampai ke-5, 2,5 mg/kg IV sekali sehari, diinfus selama >30-120 menit
- Jika pasien tidak menunjukkan perbaikan klinis, terapi bisa diperpanjang hingga 5 hari, maksimal hingga total terapi mencapai 10 hari[9,11,12]