Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Remdesivir general_alomedika 2020-06-08T15:49:17+07:00 2020-06-08T15:49:17+07:00
Remdesivir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Remdesivir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Kontraindikasi pemberian remdesivir adalah pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap remdesivir. Penggunaannya juga tidak dianjurkan pada penderita COVID-19 dengan gangguan ginjal sedang sampai berat. Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal dan fungsi hati sebelum pemberian remdesivir.[9,11,12]

Kontraindikasi              

Remdesivir dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitivitas terhadap remdesivir. Selain itu, remdesivir juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada penderita COVID-19 dengan gangguan ginjal sedang sampai berat. Semua pasien harus dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal sebelum pemberian remdesivir. Remdesivir tidak direkomendasikan untuk pasien dewasa dan anak usia >28 hari dengan eGFR kurang dari 30 ml/menit, atau pada neonatus cukup bulan (≥7 hari hingga ≤28 hari) dengan serum kreatinin ≥ 1 mg/dl, kecuali jika potensi keuntungan melebihi potensi risiko.[9,11,12]

Remdesivir terbukti menyebabkan peningkatan enzim hepatik, karena itu tes fungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pemberian remdesivir. Pemberian remdesivir seharusnya tidak dimulai pada pasien dengan SGPT≥5 kali di atas normal.[9,11,12]

Peringatan

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan remdesivir, di antaranya:

  • Sebagai obat uji, remdesivir belum memiliki data pasti mengenai keamanan klinis atau farmakokinetik pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau fungsi hati
  • Data klinik mengenai remdesivir masih sangat terbatas, efek samping serius mungkin saja terjadi meskipun sebelumnya belum pernah dilaporkan terjadi pada penggunaan remdesivir
  • Farmakokinetik remdesivir belum dievaluasi pada pasien dengan gangguan ginjal. Penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal berdasarkan pertimbangan potensi risiko dan keuntungan
  • Farmakokinetik remdesivir belum dievaluasi pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Belum diketahui apakah penyesuaian dosis diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Remdesivir seharusnya digunakan pada gangguan fungsi hati hanya saat potensi keuntungannya melebihi potensi risiko
  • Keamanan dan efektivitas remdesivir untuk terapi COVID-19 belum pernah dinilai pada pasien anak. Instruksi dosis untuk pasien anak berasal dari data farmakokinetik pada sukarelawan dewasa yang sehat dan data in vitro. Pasien anak usia >28 hari harus diperiksa klirens kreatinin sebelum pemberian remdesivir, sedangkan neonatus cukup bulan usia ≥7 hari sampai ≤28 hari harus diperiksa serum kreatinin[9,11,12]

 

Referensi

9. FDA: Fact Sheet For Health Care Providers EUA of Remdesivir. Diakses dari: https://www.fda.gov/media/137566/download
11. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Maret 2020. Hal.49-51
12. European Medicine Agency. Summary on compassionate use. April 2020. Diakses dari: https://www.ema.europa.eu/en/documents/other/summary-compassionate-use-remdesivir-gilead_en.pdf

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Remdesivir

Artikel Terkait

  • Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
    Efikasi Masker Bedah dan Masker Respirator N95 untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan pada Tenaga Medis
  • Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
    Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona
  • Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
    Penggunaan Alat Pelindung Diri untuk Mencegah Penyakit Infeksius pada Tenaga Medis dalam Menghadapi Pandemi COVID-19
  • Efek Jangka Panjang dari COVID-19
    Efek Jangka Panjang dari COVID-19
  • Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19
    Fibrosis Paru Pada Pasien COVID-19

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. ALOMEDIKA
26 Agustus 2022
Trending! Top 5 Artikel Kewaspadaan Pandemi di ALOMEDIKA
Oleh: dr. ALOMEDIKA
6 Balasan
ALO Dokter!Di saat kasus COVID-19 masih terus meningkat, masyarakat dikejutkan dengan kabar kasus pertama konfirmasi infeksi cacar monyet di Indonesia. Tidak...
Anonymous
13 Agustus 2022
D-dimer pada pasien post COVID sedikit mengingkat, apakah perlu terapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, selamat pagi.Izin konsul pasien lansia suami istriKeduanya selesai isoman dengan gejala ringan dan memeriksa d-dimer.Untuk suami usia 70 thn,...
dr. Hudiyati Agustini
03 Agustus 2022
Kondisi Pasca-COVID Pada Pasien Usia Dewasa Dan Lansia - Artikel Telaah Jurnal Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Seiring bertambahnya kasus infeksi COVID-19, muncul penyintas-penyintas yang mengalami gejala sisa ≥4 minggu setelah infeksi akut. Kondisi seperti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.