Indikasi dan Dosis Peginterferon Alfa-2b
Indikasi peginterferon alfa-2b adalah sebagai bagian dari terapi hepatitis C kronik dan sebagai terapi adjuvan melanoma. Dosis dan durasi pemberian obat ini akan bervariasi tergantung indikasi, usia pasien, dan kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Hepatitis C Kronik
Peginterferon alfa-2b tidak disarankan sebagai monoterapi hepatitis C kronik. Obat ini perlu dikombinasikan dengan antivirus lain seperti ribavirin, sofosbuvir, atau simeprevir. Namun, regimen pilihan untuk hepatitis C genotipe 1, 4, 5, dan 6 adalah terapi triple berupa peginterferon alfa-2b, ribavirin, dan sofosbuvir.
Dosis dewasa yang dianjurkan dalam terapi triple tersebut adalah peginterferon alfa-2b subkutan sebanyak 1,5 mcg/kgBB/minggu (tidak melebihi 150 mcg/minggu), ditambah ribavirin peroral 1000–1200 mg/hari (sesuai berat badan), dan ditambah sofosbuvir peroral 400 mg/hari. Terapi dilakukan selama 12 minggu. Bila tidak responsif, ribavirin dan peginterferon alfa-2b dapat dilanjutkan sampai total 24 minggu.
Pada pasien anak berusia 3–18 tahun, dosis diberikan berdasarkan luas permukaan tubuh, yakni 60 mcg/m2/minggu. Dosis ini perlu dikombinasikan dengan ribavirin peroral sebanyak 15 mg/kgBB/hari yang terbagi menjadi dua dosis. Efikasi dan keamanan pada anak yang berusia < 3 tahun belum dapat dipastikan.[2-4]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Fungsi Ginjal
Pasien dengan creatinine clearance (CrCl) 10–29 ml/menit atau pasien yang menjalani hemodialisa harus dikurangi dosisnya sebesar 50%. Hentikan pemberian peginterferon alfa-2b bila fungsi ginjal terus menurun. Pasien dengan CrCl 30–50 ml/menit perlu dikurangi dosisnya sebesar 25%.
Penyesuaian Dosis pada Depresi
Pasien dewasa dengan depresi sedang perlu dikurangi dosisnya secara bertahap menjadi 1 mcg/kgBB/minggu, kemudian menjadi 0,5 mcg/kgBB/minggu bila perlu. Sementara itu, pasien anak dengan depresi perlu dikurangi dosisnya secara bertahap menjadi 40 mcg/m2/minggu, kemudian menjadi 20 mcg/m2/minggu bila perlu.
Penyesuaian Dosis pada Abnormalitas Pemeriksaan Darah Lengkap
Pasien dewasa dengan leukosit 1,0–1,5 x 1 miliar/L, neutrofil 0,5–0,75 x 1 miliar/L, atau trombosit 25–50 x 1 miliar/L dan pasien anak dengan trombosit 50–70 x 1 miliar/L perlu dikurangi dosisnya sebesar 50%.
Pasien dewasa dengan leukosit < 1,0 x 1 miliar/L, neutrofil < 0,5 x 1 miliar/L, atau trombosit < 25 x 1 miliar/L dan pasien anak dengan trombosit < 50 x 1 miliar/L perlu dihentikan dosisnya.
Pasien dengan hemoglobin turun ≥ 2 g/dL selama terapi dan dengan riwayat penyakit jantung perlu dikurangi dosisnya sebesar 50%. Pasien dengan hemoglobin < 8,5 g/dL dengan atau tanpa penyakit jantung perlu dihentikan dosisnya.[2,4]
Melanoma
Pada pasien dewasa dengan melanoma yang melibatkan nodus limfatik, peginterferon alfa-2b diberikan sebagai terapi adjuvan selama 84 hari setelah tindakan bedah reseksi dan lymphadenectomy total. Dosis inisial adalah 6 mcg/kgBB/minggu selama 8 minggu lalu dilanjutkan dengan 3 mcg/kgBB/minggu hingga 5 tahun.[1,4]
Penyesuaian Dosis pada Gangguan Fungsi Ginjal
Pasien dengan CrCl < 30 ml/menit atau pasien yang menjalani hemodialisa perlu diberikan dosis inisial 3 mcg/kgBB/minggu selama 5 minggu lalu dilanjutkan dengan dosis 1,5 mcg/kgBB/minggu selama 5 tahun.
Pasien dengan CrCl 30–50 ml/menit perlu diberikan dosis inisial 4,5 mcg/kgBB/minggu selama 5 minggu lalu dilanjutkan dengan 2,25 mcg/kgBB/minggu selama 5 tahun.[1,4]