Pengawasan Klinis Lamivudin
Pengawasan klinis pada pasien yang mendapat lamivudin harus mencakup efek samping yang mungkin terjadi. Pada semua pasien, sebaiknya fungsi hepar diperiksa. Tanda-tanda adanya asidosis laktat dan pankreatitis juga harus diperiksa bila dicurigai.
Pada pasien human immunodeficiency virus (HIV), adanya koinfeksi dengan virus hepatitis B (HBV) sebaiknya diperiksa. Selain itu viral load HIV dan jumlah CD4 perlu diperiksa, dan juga adanya tanda-tanda Immune reconstitution syndrome (IRIS).
Pada pasien HBV, perlu diperiksa adanya koinfeksi dengan HIV. Sedangkan pada pasien-pasien HBV yang pengobatannya dihentikan, pengawasan fungsi hepar laboratorik disertai pengawasan tanda dan gejala klinis adanya relaps atau eksaserbasi HBV juga harus dilakukan, minimal hingga beberapa bulan setelah pengobatan dihentikan. [2]