Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pengawasan Klinis Lamivudin general_alomedika 2019-05-06T14:11:58+07:00 2019-05-06T14:11:58+07:00
Lamivudin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Lamivudin

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada pasien yang mendapat lamivudin harus mencakup efek samping yang mungkin terjadi. Pada semua pasien, sebaiknya fungsi hepar diperiksa. Tanda-tanda adanya asidosis laktat dan pankreatitis juga harus diperiksa bila dicurigai.

Pada pasien human immunodeficiency virus (HIV), adanya koinfeksi dengan virus hepatitis B (HBV) sebaiknya diperiksa. Selain itu viral load HIV dan jumlah CD4 perlu diperiksa, dan juga adanya tanda-tanda Immune reconstitution syndrome (IRIS).

Pada pasien HBV, perlu diperiksa adanya koinfeksi dengan HIV. Sedangkan pada pasien-pasien HBV yang pengobatannya dihentikan, pengawasan fungsi hepar laboratorik disertai pengawasan tanda dan gejala klinis adanya relaps atau eksaserbasi HBV juga harus dilakukan, minimal hingga beberapa bulan setelah pengobatan dihentikan. [2]

Referensi

2. Terrault NA, Bzowej NH, Chang K-M, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD guidelines for treatment of chronic hepatitis B. Hepatology [Internet]. 2016 Jan;63(1):261–83.

Kontraindikasi dan Peringatan La...

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
Diskusi Terbaru
dr. Budi Setiawan Lakukua
Kemarin, 16:47
Cyanocobalamin dan Methycobalamin pada neuralgia pasca herpetik
Oleh: dr. Budi Setiawan Lakukua
4 Balasan
Selamat sore, dok. Izin bertanya dok. Pada penderita penyakit neuralgia pasca herpetik dengan DM tipe 2, lebih efektif cyanocobalamin atau methycobalamin ya...
Anonymous
Kemarin, 13:44
Syarat Rekomendasi Spesialis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Salam sejawat di Alodokter, adakah teman-teman yang mau berbagi bagaimana pengalamannya mendapatkan Rekomendasi melanjut pendidikan spesialis dokter?...
dr.Azrie Izzatul Jannah
Kemarin, 10:57
Pasien dengan injury prone wound tetanus riwayat suntik antitetanus tahun 2017
Oleh: dr.Azrie Izzatul Jannah
1 Balasan
Apabila pernah suntik ATS pd thn 2017, jika thn 2022 mengalami kecelakaan yg menyebabkan adanya prone wound tetanus, anti tetanus apa yg baiknya diberikan?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.