Farmakologi Artesunate
Farmakologi artesunate adalah sangat poten dan cepat bertindak sebagai schizontocide terhadap parasit malaria.
Farmakodinamik
Artesunate adalah turunan dihidroartemisin yang dibentuk dari reduksi artemisin. Mekanisme aksi obat ini adalah melalui pemecahan endoperoksidase internal akibat reaksi dengan heme pada eritrosit yang terinfeksi. Proses ini akan menghasilkan radikal bebas yang selanjutnya mengalkilasi protein parasit, selain itu artemisin juga dapat menginhibisi kalsium parasit sehingga produksi ATP berkurang. Obat ini dapat membunuh semua stadium eritrosit malaria dan meningkatkan pembersihan parasit di limpa melalui penghambatan cytoadherence. [2,5] Obat ini tidak efektif untuk mengatasi stadium extra eritrosit yaitu sporozoit, merozoit, dan skizon di hepar. [2]
Farmakokinetik
Farmakokinetik artesunate sangat cepat berubah menjadi metabolit aktifnya setelah diberikan secara intravena.
Absorpsi
Penggunaan artesunate intravena memiliki waktu biotransformasi yang cepat untuk berubah menjadi metabolit aktifnya yaitu lebih kurang lima menit dengan waktu half life (t1/2) yang kurang dari lima menit. Pada pemberian dosis 2,4 mg/kgBB diperkirakan konsentrasi plasma sekitar 77 µmol/L. Absorbsi artesunate intramuskular memiliki waktu absorbsi sekitar 8-12 menit dengan waktu puncak plasma 30 menit setelah penyuntikan intramuskular. [5]
Distribusi
Metabolit aktif artesunat, berupa dihidroartemisinin, akan terakumulasi pada eritrosit yang terinfeksi Plasmodium falciparum dengan kadar ikatan protein pada plasma sekitar 93% pada pasien yang terinfeksi malaria dan 88% pada pasien yang tidak terinfeksi malaria. [5]
Metabolisme
Artesunate secara luas dan cepat dihidrolisis oleh enzim plasma esterase dan CYP2A6 menjadi dihidroartemisin yang merupakan metabolit utama. Pada penggunaan intravena enzim glukoronidase hepar juga berperan dalam metabolisme. [5]
Eliminasi
Artesunate diekskresikan dalam jumlah yang besar melalui urin dalam waktu kurang lebih 45 menit setelah injeksi intravena. [5]