Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Cefotaxime general_alomedika 2022-09-23T10:27:27+07:00 2022-09-23T10:27:27+07:00
Cefotaxime
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Cefotaxime

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Pengawasan klinis pada penggunaan cefotaxime diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hepar, pasien dengan gejala kolitis, serta pada penggunaan cefotaxime lebih dari 10 hari. Pengawasan juga diperlukan bagi pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin.

Gangguan Fungsi Ginjal dan Hepar

Pemberian cefotaxime dapat menyebabkan peningkatan transien enzim hepar, seperti SGOT, SGPT, LDH serum, dan alkaline fosfatase serum. Urea dan kreatinin juga pernah dilaporkan meningkat akibat pemberian cefotaxime.

Gagal ginjal stadium lanjut dapat menyebabkan pemanjangan waktu paruh cefotaxime dan metabolitnya, desacetylcefotaxime. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya toksisitas akibat cefotaxime. Lakukan penyesuaian dosis pada pasien gagal ginjal.[2,11]

Kolitis Pseudomembranosa

Pada pasien yang mengalami diare persisten setelah pemberian cefotaxime, patut dicurigai mengalami infeksi Clostridium difficile. Bentuk paling berat dari gangguan gastrointestinal akibat C. difficile adalah kolitis pseudomembranosa. Jika pasien dicurigai mengalami kolitis pseudomembranosa, terapi cefotaxime harus dihentikan. Diagnosis kolitis pseudomembranosa dilakukan dengan pemeriksaan endoskopi atau histologi.[2,11]

Abnormalitas Darah

Penggunaan cefotaxime berpotensi menyebabkan abnormalitas darah, berupa leukopenia, neutropenia, trombositopenia, granulositopenia, bahkan kegagalan sumsum tulang. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap pada pasien yang menerima cefotaxime lebih dari 10 hari. Jika didapatkan hasil darah abnormal, pengobatan cefotaxime perlu dihentikan.[2,4]

Reaksi Hipersensitivitas

Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap penicillin berpotensi mengalami hipersensitivitas juga terhadap cefotaxime, karena adanya reaksi silang. Pada pasien seperti ini, pemberian cefotaxime harus di bawah pengawasan ketat tenaga medis. Reaksi hipersensitivitas, misalnya anafilaksis, dapat berakibat fatal. Pemberian cefotaxime sebaiknya dihentikan jika muncul urtikaria, ruam kulit, sakit kepala, nausea, atau jika pasien tampak gelisah.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Medsafe. Data sheet: Cefotaxime. 2016. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/c/Cefotaximeinjaft.pdf
4. Padda IS, Nagalli S. Cefotaxime. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560653/
11. Prescribers’ digital reference. Cefotaximedrug summary. 2018. https://www.pdr.net/drug-summary/Claforan-cefotaxime-2858#topPage

Kontraindikasi dan Peringatan Ce...

Artikel Terkait

  • Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
    Penggunaan Sefalosporin pada Orang dengan Alergi Penicillin
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 06:13
Data Rekam Medis Pasien Hilang Setelah Update Aplikasi Alomedika Dengan Tampilan Baru
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Sejak update terbaru tampilan alomedika yang merubah tampilan data rekam medis pasien ditemukan banyak rekam medis yang hilang terutama data rekam medis...
Anonymous
Kemarin, 11:37
Bintik berair di ujung bibir anak usia 2 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin berdiskusi kasus, pasien anak usia 2 tahun dengan keluhan satu minggu sebelumnya demam kemudian demamnya sudah membaik dan muncul keluhan...
dr. Dini Cynthia
Kemarin, 10:07
Vaksin TT untuk ibu hamil yang sudah menerima vaksinasi lengkap sewaktu kecil
Oleh: dr. Dini Cynthia
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya, semisal ada ibu hamil nulipara dtg untuk ANC, dan ternyata status vaksinasi TT nya sewaktu SD sudah lengkap, bagaimana pemberian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.