Kontraindikasi dan Peringatan Carbamazepine
Kontraindikasi carbamazepine yang paling utama adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap obat ini dan obat antidepresan golongan trisiklin, serta pada pasie hamil.
Kontraindikasi
Carbamazepine kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas dengan:
- Komponen obat Carbamazepine
Obat golongan trisiklik antidepresan, seperti: Amitriptilin, Desipramin, Imipramin, Protriptilin, Nortriptilin
Selain itu, carbamazepine juga dikontraindikasikan pada:
- Seseorang yang menderita defek konduksi AV
- Riwayat menderita depresi sum-sum tulang, seperti anemia aplastik, agranulositosis
- Porfiria intermiten akut
Carbamazepine juga tidak boleh diberikan pada pasien yang mengonsumsi:
- MAO-Inhibitors: Obat ini mesti dihentikan dalam jangka waktu sedikitnya dua minggu, sebelum konsumsi Carbamazepine dimulai, atau lebih lama apabila secara klinis tidak memungkinkan.
Nefazodone: Pemberian yang bersamaan dengan Carbamazepine akan mengakibatkan konsentrasi plasma obat nefazodone dan metabolit aktifnya tidak adekuat untuk mencapai efek terapi. Nefazodone, di beberapa negara sudah dihentikan peredarannya sejak tahun 2003, karena pernah dilaporkan terjadi efek samping hepatotoksisitas berat yang memerlukan transplantasi hati, atau bahkan kematian [27]
-
Delavirdine: Pemberian yang bersamaan dengan Carbamazepine akan mengakibatkan kehilangan respon virologis, dan kemungkinan resisten virus terhadap obat ini, atau terhadap golongan obat non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors
Peringatan
Riwayat penyakit secara terperinci, dan pemeriksaan fisik hendaknya dilakukan sebelum memberikan terapi carbamazepine kepada pasien. Observasi ketat harus dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hepar, gangguan fungsi ginjal, penyakit jantung, gangguan hematologis, dan tekanan intraokular yang meningkat.
Meski efek Carbamazepine yang dikonsumsi bayi lewat air susu ibu dinyatakan aman [29, 30], namun penggunaannya pada wanita yang sedang menyusui sebaiknya dihindarkan. Hal ini karena ada laporan bahwa obat ini berpotensial menimbulkan efek samping serius pada bayi yang sedang menyusui [4, 31]
Pemberian carbamazepine harus penuh kewaspadaan pada pasien dengan psikosis laten, karena obat memiliki hubungan dengan komponen trisiklik lainnya, sehingga dapat mengaktivasi penyakit tersebut. Pemberian juga harus hati-hati pada pasien lanjut usia, karena dapat menimbulkan agitasi, atau confusion. [4, 7]
Alkohol dapat meningkatkan efek samping obat dan dapat meningkatkan risiko serangan kejang epileptik.
Paparan sinar matahari, atau tanning harus dihindari, karena carbamazepine memudahkan luka bakar akibat paparan sinar matahari . Karenanya, dianjurkan untuk memakai pakaian pelindung, atau menggunakan sunscreen SPF ≥30 bila berada diluar rumah.
Pengobatan pasien dengan Carbamazepine, tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba karena dapat terjadi efek withdrawal. Hal ini berkenaan dengan kemungkinan meningkatnya frekuensi serangan kejang epileptic, termasuk status epileptikus. Karenanya, penghentian obat mesti dilakukan secara gradual. Bilamana perlu pengurangan dosis, atau penggantian obat, hendaklah dilakukan secara berangsur-angsur.
Penggunaan alkohol, trisiklik depresan, barbiturat, atau hidantoin yang dikonsumsi secara bersamaan, dapat mencetuskan efek toksisitas akut.