Indikasi dan Dosis Midazolam
Midazolam diindikasikan untuk induksi anestesi umum, agen sedasi preoperasi, premedikasi sebelum prosedur tindakan medis (intubasi, bronkoskopi, angiografi jantung), dan sedasi pasien dalam perawatan kritikal. Midazolam diindikasikan untuk pasien dewasa dan anak dengan status epileptikus. Midazolam hanya bisa diberikan di tempat yang tersedia oksigen, alat penghisap dan alat-alat intubasi oleh karena risiko depresi pernapasan.
Premedikasi atau Sedasi Preoperatif
Midazolam diberikan sebelum tindakan operasi maupun sebelum tindakan prosedur endoskopi maupun kardiovaskular untuk memberikan efek sedatif dan ansiolitik. [9] Dosis rekomendasi midazolam dinilai berdasarkan American Society of Anesthesiologist (ASA) Physical Status I dan II.
Dosis Dewasa (Usia <60 tahun)
Injeksi intramuskular: 70–80 mcg/kgBB diberikan 1 jam sebelum operasi. Disuntikan di otot besar sampai dalam.[2,10]
Injeksi Intravena midazolam diberikan secara bertahap:
- Dosis inisial: 0,5–1 mg diberikan selama 2 menit (tidak melebihi 2,5 mg/dosis); evaluasi efek sedasi 2-3 menit tiap kali penyesuaian dosis. Dosis total >5mg biasa tidak dibutuhkan untuk mencapai efek sedasi[2,6,10]
- Turunkan dosis sebanyak 30% pada pasien yang di premedikasi dengan obat golongan narkotik atau depresan sistem saraf pusat
- Pasien dengan penyakit kronis yang berat: dosis inisial 1,5 mg IV; dapat diulang dengan 1 mg/dosis IV setiap 2–3 menit sesuai kebutuhan. Dosis kumulatif tidak boleh melebihi 3,5 mg
- Dosis rumatan: 25% dari dosis efektif sesuai kebutuhan, dengan titrasi lambat, kurangi dosis sebanyak 30% bila di premedikasi dengan opioid[2,6,10]
Dosis Geriatri
Injeksi Intramuskular: diberikan 20–50 mcg, 30–60 menit sebelum operasi. Beberapa populasi lansia berespons pada pemberian 1 mg, onset 15 menit (memuncak pada 30–60 menit)
Injeksi intravena: dosis inisial 1–1,5 mg, tidak melebihi >1,5 mg dalam periode 2 menit/Dosis dapat diulang 1 mg/dosis selama 2–3 menit sesuai kebutuhan, tidak melebihi 3,5 mg. hati-hati pada pemberian midazolam, efek yang ditimbulkan lebih lambat dibandingkan pasien dewasa.[2,6,10]
Dosis rumatan: 25% dari dosis inisial yang efektif sesuai kebutuhan, dan titrasi dengan lambat.[10]
Dosis Anak
Diberikan untuk sedasi.
Sirop: 500–750 mcg/kgBB peroral, diencerkan bersama dengan jus 20–30 menit sebelum prosedur, tidak melebihi 40 mg.
Injeksi intramuskular: 100 -150 mg/kgBB, sampai 500 mcg/kg, tidak melebihi 10 mg
Injeksi intravena:
- <6 bulan: dosis inisial 50 mcg/kg IV selama 2–3 menit. Titrasi dari dosis terkecil sampai efek sedasi muncul. Monitor ketat
- 6 bulan–6 tahun: Dosis inisial 50 -100 mcg/kgBB IV selama 2-3 menit, dapat diulang 2–3 menit sesuai kebutuhan. Dapat diberikan mencapai 600 mg mcg/kgBB. Tidak melebihi 6 mg dosis total
- 6–12 tahun: Dosis inisial 25–50 mcg/kgBB IV selama 2–3 menit, dapat diulang 2–3 menit sesuai kebutuhan. Dapat diberikan sampai 400 mcg/kgBB, tidak melebihi 10 mg dosis total[10]
Intranasal: 20-40 mcg/kg maksimum 10 mg. [11]
Buccal: 30-50 mcg/kg maksimum 10 mg [11].
Induksi Anestesi
Dosis Dewasa
- <55 tahun tanpa premedikasi: 300-350 mcg/kg IV selama 20-30 detik; tunggu selama 2-3 menit sampai mencapai efek sedasi. Dosis awal mungkin akan 25% lebih tinggi untuk induksi, dosis maksimal dapat mencapai 0.6mg/kg pada kasus resisten
- >55 tahun tanpa premedikasi dan tanpa penyakit sistemik.pada pasien yang tidak terlalu lemah: dosis awal 300 mcg/kg selama 20-30 detik, tunggu 2-3 menit sampai mencapai efek sedasi[3,6]
- Dosis rumatan: Dosis dapat dinaikkan hingga 25% bila perlu atau jika efek anestesi kurang[2,6,10]
Sedasi dalam Perawatan ICU
Pemberian sedasi dalam perawatan ICU diberikan dengan dosis:
Dosis muatan: 0,03–0,3 mg/kgBB
Dosis rumatan: 0,03–0,3 mg/kgBB/jam[12]
Status Epileptikus
Midazolam dapat diberikan pada pasien dengan status epileptikus pada populasi anak, dewasa dan dewasa muda. Midazolam buccal dapat diberikan pada terapi awal setting komunitas.[14]
Dosis Dewasa
Diberikan jika saat terjadi kejang lebih dari 5 menit atau setelah kejang intermiten tanpa sadar kembali setelah 5 menit.
- Dosis: 10 mg dengan cara intramuskular satu kali atau 0,2 mg/kg berat badan satu kali; dosis yang diberikan tidak melebihi dari 10 mg secara intramuskular[10]
Status epileptikus refraktori:
Dosis alternatif yang dapat diberikan yaitu 0,2 mg/kg bolus, diikuti infus dengan dosis 0,05 – 2 mg/kg/jam. Dosis dititrasi sampai obat diberhentikan. Jika kejang masih terjadi saat infus berjalan maka dapat diberikan bolus tambahan dengan dosis 0,1 – 0,2 mg/kg dan tingkat laju infus sebesar 0,,5 – 0,1 mg/kg/jam (0,83 – 1,66 mcg/kg/menit, diulang tiap 4 jam, evaluasi infus selama 24-48 jam, titrasi bertahap untuk mencegah kejang ulangan).[1,13]
Dosis Anak
Midazolam adalah obat pilihan pertama, pada pasien anak yang tidak mendapatkan akses intravena.[14]
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian midazolam pada anak dengan status epilepticus. Midazolam buccal diberikan dengan cara, meneteskan midazolam pada buccal pasien menggunakan spuit 1 cc.[15]
Dosis midazolam adalah sebagai berikut:
- 2,5 mg (usia 6–12 bulan)
- 5 mg (usia 1–5 tahun)
- 7,5 mg (usia 5–9 tahun)
- 10 mg (usia >= 10 tahun)[15]