Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Petidin general_alomedika 2022-03-23T12:37:13+07:00 2022-03-23T12:37:13+07:00
Petidin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Petidin

Oleh :
dr.Meili Wati
Share To Social Media:

Petidin tidak disarankan penggunaannya pada kehamilan dan menyusui karena dapat memberikan efek sedasi pada bayi. Penggunaan berkepanjangan pada kehamilan dan menyusui meningkatkan risiko neonatal abstinence syndrome, yang dapat mengancam nyawa.[10-12]

Penggunaan pada Kehamilan

FDA memasukkan petidin dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[7]

TGA memasukkan petidin dalam Kategori C. Obat ini diduga atau telah dilaporkan menyebabkan efek buruk pada janin dan neonatus, tanpa menyebabkan malformasi.[11]

Studi reproduksi hewan yang khusus belum dilakukan dengan petidin. Neural tube defect, exencephaly dan cranioschisis, telah dilaporkan pada hamster yang diberikan dosis bolus tunggal petidin selama periode organogenesis dalam total dosis harial 0,85 dan 1,5 kali dari manusia.[7]

Penggunaan pada Ibu Menyusui

Penggunaan berkepanjangan petidin oleh ibu selama menyusui dapat menimbulkan efek sedasi pada bayi dan meningkatkan risiko neonatal abstinence syndrome. Agen lain, seperti fentanil, lebih disukai untuk penggunaan intravena atau intramuskular, terutama saat menyusui neonatus atau bayi prematur.

Dosis tunggal petidin untuk anestesi atau sedasi sadar biasanya tidak menyebabkan masalah pada bayi yang berusia lebih besar.

Penggunaan narkotik oral oleh ibu selama menyusui dapat menyebabkan bayi mengantuk, depresi sistem saraf pusat, hingga kematian. Neonatus dilaporkan sangat sensitif terhadap efek analgesik narkotik, meskipun dalam dosis kecil. Pada ibu menyusui, pilihan terbaik adalah kontrol nyeri dengan analgesik nonnarkotik, seperti paracetamol. Pada ibu yang mengonsumsi petidin, awasi bayi terkait tanda-tanda kantuk yang lebih dari biasanya, kesulitan menyusui, kesulitan bernapas, atau lemas.[12]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

7. FDA. Demerol. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/005010s055lbl.pdf
10. Medscape. Demerol, pethidine (meperidine) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. 2021. https://reference.medscape.com/drug/demerol-meperidine-343315
11. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021.
12. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US); 2006-. Meperidine. [Updated 2021 Sep 20]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501232/

Efek Samping dan Interaksi Obat ...
Kontraindikasi dan Peringatan Pe...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
    Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
16 November 2022
Pasien dengan nyeri post injeksi vitamin C
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, saya ada pasien post inj. vit c 1cc terakhir needle wing sedikit bergeser krn pasien bergerak sehingga ada bagian yg mengenai jaringan...
Anonymous
25 Oktober 2022
Penanganan pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica - Rehabilitasi Medik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter Ananda, Sp.KFR izin bertanya untuk pasien dengan ischialgia/nyeri ischiatica, nyeri dan kekakuan tulang belakang karena osteoporosis atau...
dr. Syahadah Siregar, MARS
28 September 2022
Pasien dengan lutut kaku setelah bangun tidur
Oleh: dr. Syahadah Siregar, MARS
6 Balasan
Pasien datang dengan keluhan lutut tiba-tiba kaku saat bangun tidur. Tidak dapat berdiri apalagi berjalan. Px fisik tidak ditemukan pembengkakan, kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.