Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Dextrose
Penggunaan dextrose pada kehamilan termasuk dalam kategori C menurut FDA. Sementara itu, dextrose tidak memiliki kategori berdasarkan TGA. Hingga saat ini belum ditemukan studi tentang penggunaan dextrose pada ibu menyusui.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan dextrose pada kehamilan masuk dalam kategori C, di mana studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. [1]
Menurut studi yang dilakukan oleh Kenepp et al. pemberian dextrose parenteral secara cepat dalam jumlah yang besar memberikan efek samping yang tidak baik terhadap janin yaitu asidosis pada janin, hiperinsulinemia neonatal, hipoglikemia, dan hiperbilirubinemia. [18]
Hal ini juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh Pimental et al. terhadap 32 wanita hamil yang membandingkan antara pemberian cairan ringer laktat 5%, dextrose, dan cairan salin normal. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat risiko hiperglikemia, hiperinsulinemia dan peningkatan laktat, serta rendahnya pH arteri pada fetus pada ibu yang diberikan cairan dextrose. [4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Hingga saat ini belum terdapat data mengenai sekresi dextrose pada ASI, efek dextrose terhadap bayi yang disusui, ataupun terhadap produksi ASI. Oleh karena itu, pemberian dextrose pada ibu menyusui harus dengan mempertimbangkan antara manfaat menyusui terhadap bayi dan manfaat klinis dextrose terhadap ibu. [7]