Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Irigasi Nasal general_alomedika 2020-11-30T16:35:19+07:00 2020-11-30T16:35:19+07:00
Irigasi Nasal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Irigasi Nasal

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Indikasi irigasi nasal adalah sebagai terapi adjuvan pada beberapa kasus sinonasal, terutama rhinosinusitis kronik. Selain itu, tindakan ini juga bisa dilakukan untuk infeksi saluran pernapasan atas akut dan rhinitis alergi meskipun memiliki bukti medis yang masih kurang konklusif dibandingkan untuk rhinosinusitis kronik.

Indikasi ini sesuai dengan pedoman European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps, BSACI Guideline for the Diagnosis and Management of Allergic and Non-allergic Rhinitis, dan American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery Clinical Practice Guideline in Adult Sinusitis.[3]

Rhinosinusitis Kronik

Rhinitis dan sinusitis kronik terutama terjadi pada orang dewasa dan umumnya terjadi pada orang dengan riwayat penyakit kronik saluran pernapasan, seperti cystic fibrosis atau primary ciliary dyskinesia.

Studi oleh Cochrane Collaboration mendapatkan hasil positif dari penggunaan irigasi nasal dengan 2% cairan salin pada kasus rhinosinusitis kronik, berupa 64% perbaikan gejala dan tingkat keparahan, penurunan penggunaan antibiotik dan nasal spray secara signifikan, serta peningkatan kualitas hidup.[2,7,8]

Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut

Studi pediatrik oleh Slapak et al yang mencakup 401 anak berusia 6–10 tahun dengan gejala influenza membagi anak menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok 1 dengan  pengobatan standar berupa antipiretik, dekongestan, dan mukolitik, serta kelompok 2 dengan irigasi nasal menggunakan solusi electrodialyzed seawater.

Hasil menunjukkan penurunan sekresi dan obstruksi nasal secara signifikan pada kelompok 2 (skor rata-rata vs kelompok kontrol, 1,79 vs 2,10 dan 1,25 vs 1,58; p <0,05 untuk keduanya). Selain itu, ditemukan juga efek profilaksis yang secara signifikan terlihat dari kebutuhan yang lebih rendah terhadap penggunaan antipiretik (9% vs 33%), dekongestan hidung (5% vs 47%), mukolitik (10% vs 37%), dan antibiotik sistemik (6% vs 21%; p <0,05 untuk semua).[1]

Hasil yang positif juga dilaporkan pada penelitian Wang et al setelah penggunaan larutan salin untuk anak-anak dengan rhinosinusitis akut. Dibandingkan kelompok kontrol, anak-anak dengan irigasi nasal mengalami peningkatan uji nasal peak expiratory flow rate (nPEFR), peningkatan kualitas tidur, serta penurunan signifikan gejala rinore, kongesti nasal, gatal pada tenggorokan, dan batuk.[1]

Selain itu, pada satu randomized controlled trial yang mencakup 60 orang dewasa, dilaporkan bahwa mereka yang melakukan irigasi nasal setiap hari mengalami episode infeksi saluran pernapasan atas viral yang lebih jarang dan durasi gejalanya lebih pendek dibandingkan mereka yang tidak melakukan irigasi nasal.[2]

Namun, studi dari Cochrane menyimpulkan bahwa meskipun prosedur irigasi nasal berpotensi bermanfaat dalam memperbaiki gejala infeksi saluran napas atas akut, studi lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tingkat bias yang lebih rendah masih diperlukan.[7]

Rhinitis Alergi

Irigasi nasal dengan larutan salin dilaporkan efektif sebagai terapi adjuvan pada 50% pasien dengan rhinitis alergi. Penggunaan tap water atau cairan yang bersifat hipotonik tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan edema dan memperburuk gejala kongesti nasal.[1,9]

Berdasarkan hasil suatu meta analisis yang mempelajari 10 studi (7 berupa uji klinis acak terkontrol) dengan variasi usia pasien, larutan irigasi nasal yang diberikan, dan bias, irigasi nasal dilaporkan dapat memberikan perbaikan gejala sekitar 3–70% bila dibandingkan baseline, mengurangi konsumsi obat, dan meningkatkan mucociliary clearance times.[1]

Uji klinis acak terkontrol oleh Nguyen et al terhadap 40 subjek berusia 18–99 tahun meneliti efektivitas irigasi nasal dengan larutan salin isotonik volume besar (240 ml) sebanyak 2 kali/hari selama 8 minggu. Irigasi ini digunakan sebagai terapi adjuvan kortikosteroid intranasal pada kasus rhinitis alergi. Hasil menunjukkan bahwa larutan salin isotonik dengan volume besar dan tekanan rendah secara signifikan meningkatkan kualitas hidup. Namun, jumlah sampel studi ini sangat sedikit.[10]

Penelitian lain oleh De Souza Campos Fernandes et al yang membandingkan 40 anak dengan nasal spray kortikosteroid dan prosedur irigasi nasal (larutan salin isotonik) melaporkan bahwa pemberian kortikosteroid terbukti efektif, irigasi nasal hanya sedikit efektif, dan penggabungan keduanya adalah yang paling efektif untuk kasus rhinitis alergi.[1,2]

Indikasi Lainnya

Beberapa ahli merekomendasikan irigasi nasal pada kasus rhinitis dalam kehamilan, perawatan pascaoperasi, sinonasal sarcoid, dan Wegener's granulomatosis. Namun, indikasi-indikasi ini masih belum memiliki basis bukti yang sufisien.[2]

Referensi

1. Principi N, Esposito S. Nasal Irrigation: An Imprecisely Defined Medical Procedure. Int J Environ Res Public Health. 2017;14(5):516.
2. Rabago D, Zgierska A. Saline Nasal Irrigation for Upper Respiratory Conditions. Am Fam Physician. 2009;80(10):1117-1119.
3. Piromchai P, Puvatanond C, Kirtsreesakul V, et al. Effectiveness of nasal irrigation devices: a Thai multicentre survey. PeerJ. 2019;7:e7000.
7. King D, Mitchell B, Williams CP, Spurling GK. Saline nasal irrigation for acute upper respiratory tract infections. Cochrane Database Syst Rev. 2015;(4):CD006821.
8. Meneghetti A. Upper Respiratory Tract Infection Treatment & Management. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/302460-treatment#d14
9. Becker JM. Pediatric Allergic Rhinitis Medication. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/889259-medication#
10. Nguyen SA, Psaltis AJ, Schlosser RJ. Isotonic Saline Nasal Irrigation is an Effective Adjunctive Therapy to Intranasal Corticosteroid Spray in Allergic Rhinitis. Am J Rhinol Allergy. 2014;28(4):208-311.

Pendahuluan Irigasi Nasal
Kontraindikasi Irigasi Nasal

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
    Pemberian Kortikosteroid pada Nyeri Tenggorokan
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
    Pemilihan Antihistamin untuk Rhinitis Alergi
  • Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 hari yang lalu
Algoritman terapi ISPA, asma, dan bronkiolitis pada anak usia di bawah 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya....Adakah yg memiliki algoritma terapi ISPA atau asma/bronkiolitis pada anak 2 th ke bawah?Adakah yg memiliki cttn dosis combivent...
Anonymous
21 Februari 2023
Bayi usia 3 bulan dengan keluhan batuk berdahak, pilek, dan demam sejak 3 hari
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien bayi usia 3 bulan datang dengan keluhan demam, batuk berdahak, dan pilek sejak 3 hari lalu. Keluhan mual dan muntah...
Anonymous
18 Februari 2023
Terapi batuk pilek pada bayi usia 8 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi dok?Bayi usia 8 bulan dengan batuk pilek 1 pekan ini. Sesak -, rh -/-, retraksi -. SpO2 99. Terapi apa yang bisa dan paling aman untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.