Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Ventilation/Perfusion Lung Scan general_alomedika 2020-11-16T19:34:23+07:00 2020-11-16T19:34:23+07:00
Ventilation/Perfusion Lung Scan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Ventilation/Perfusion Lung Scan

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Teknik ventilation/perfusion lung scan (V/Q scan) terdiri atas dua bagian, yaitu skintigrafi ventilasi dan perfusi. Umumnya, skintigrafi ventilasi dilakukan terlebih dahulu dengan inhalasi radiotracer, lalu diikuti dengan skintigrafi perfusi dengan pemberian radiotracer secara intravena. Keseluruhan prosedur ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam.[1,2]

Persiapan Pasien

Sebelum pemeriksaan V/Q scan, pasien diharuskan untuk menjalani rontgen toraks posterior-anterior (PA) dan lateral. Pasien yang tidak dapat menjalani rontgen toraks dapat disiasati dengan pemeriksaan rontgen toraks portable atau pemeriksaan alternatif seperti CT scan. Rontgen toraks digunakan untuk mengeksklusi patologi lain. Pada pasien yang dicurigai tromboembolisme, pemeriksaan D-dimer dan evaluasi skor Wells dapat dilakukan sebelum V/Q scan.[1,2]

Peralatan

Radiotracer dan kamera gamma merupakan peralatan utama untuk pemeriksaan V/Q scan. Radiotracer yang dapat digunakan untuk skintigrafi ventilasi adalah Tc-diethylenetriaminepentaacetic acid (DTPA) terlabel dengan Tc-99m, Tc-99m label mikrokoloid, Tc-99m label partikel karbon pada gas karier argon, Xenon-133 (Xe-133), Xenon-127 (Xe-127), dan Krypton-81m (Kr-81m). Sementara itu, untuk skintigrafi perfusi, dapat digunakan 99mTc macro aggregated albumin (Tc-99m MMA).[1,2]

Pencitraan kamera gamma pada V/Q scan memiliki beberapa pilihan, yaitu pencitraan planar, pencitraan single-photon emission computed tomography (SPECT), dan pencitraan SPECT-CT.[1,2]

Selain itu, beberapa alat lain yang juga diperlukan pada pemeriksaan V/Q scan adalah facemask (atau mouthpiece dan penjepit hidung), nebulizer, dan syringe.[1,2]

Posisi Pasien

Saat inhalasi radiotracer untuk pemeriksaan ventilasi, pasien idealnya berada dalam posisi tegak. Namun, posisi supinasi juga diperbolehkan. Hal ini berbeda dengan saat injeksi radiotracer untuk pemeriksaan perfusi, di mana pasien wajib berada dalam posisi supinasi.

Pada saat proses imaging atau pencitraan, idealnya pasien berada dalam posisi tegak agar ukuran rongga toraks optimal. Namun, pasien juga boleh berada dalam posisi supinasi selama imaging.[2,3]

Beberapa literatur mengatakan bahwa perubahan posisi antara tegak dan supinasi selama V/Q scan dapat memengaruhi interpretasi hasil, sehingga literatur-literatur tersebut menyarankan pasien untuk tetap berada dalam posisi supinasi baik selama inhalasi, injeksi, maupun imaging.[4,5]

Prosedural

Pemeriksaan V/Q scan terdiri atas dua bagian, yaitu skintigrafi ventilasi dan perfusi. Umumnya, skintigrafi ventilasi dilakukan lebih dahulu lalu diikuti skintigrafi perfusi.[1,6]

Skintigrafi Ventilasi

Pemeriksaan skintigrafi ventilasi dilakukan untuk melihat distribusi udara di paru-paru. Langkah-langkahnya antara lain:

  • Pasien dipersiapkan dengan pemasangan facemask atau mouthpiece

  • Apabila menggunakan mouthpiece, lubang hidung perlu dijepit agar tertutup
  • Radiotracer kemudian disalurkan melalui tube masker atau mouthpiece

  • Pasien diminta untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi sesuai instruksi operator
  • Bila pencitraan yang digunakan adalah planar, ambil proyeksi anterior, posterior, anterior oblik (kiri dan kanan), posterior oblik (kiri dan kanan), serta lateral
  • Bila tidak menggunakan planar, dapat menggunakan SPECT atau SPECT-CT untuk mendapat gambaran 3 dimensional[2,3]

Skintigrafi Perfusi

Skintigrafi perfusi umumnya menggunakan radiotracer 99mTc macro aggregated albumin (Tc-99m MMA). Berikut ini merupakan langkah-langkahnya:

  • Pasien diposisikan dengan posisi supinasi
  • Syringe yang berisi Tc-99m MMA diinjeksi secara intravena
  • Pasien diminta bernapas pelan dan dalam untuk meningkatkan tensi alveolar
  • Pasien kemudian menjalani pencitraan dengan metode planar dengan proyeksi anterior, posterior, anterior oblik (kiri dan kanan), posterior oblik (kiri dan kanan), serta lateral
  • Bila tidak menggunakan planar, dapat menggunakan SPECT atau SPECT-CT untuk mendapat gambaran 3 dimensional[1,2]

Interpretasi Hasil

Apabila hasil menunjukkan defek perfusi tetapi ventilasi tampak normal, hasil disebut sebagai mismatch V/Q. Hal ini dapat menandakan emboli paru meskipun masih ada kemungkinan diagnosis lain seperti obstruksi arteri oleh tumor atau radioterapi.

Apabila hasil menunjukkan defek ventilasi tetapi perfusi tampak normal, hasil disebut sebagai reverse mismatch V/Q. Hal ini biasanya tidak menandakan emboli paru tetapi menandakan emfisema, pneumonia, atau kista paru.

Kriteria diagnosis yang lebih komprehensif bisa menggunakan Prospective Investigation of Pulmonary Embolism Diagnosis (PIOPED), modified PIOPED II, perfusion-only modified PIOPED, atau kriteria perfusion-only prospective investigative study of acute pulmonary embolism diagnosis (PISAPED).[1-3]

Kriteria modified PIOPED II adalah sebagai berikut:

  • Kasus dinyatakan sebagai probabilitas tinggi bila ada 2 atau lebih segmen besar yang mismatched

  • Kasus dinyatakan sebagai probabilitas rendah bila defek perfusi nonsegmental, defek perfusi lebih kecil dari lesi di X-ray, ada 1–3 defek segmen kecil, ada 1 matched perfusion defect di bagian tengah atau atas paru, ada efusi pleura solitary yang signifikan, atau ada Stripe sign

  • Hasil dinyatakan nondiagnostik bila ada temuan lain selain yang tersebut di atas
  • Hasil dinyatakan normal bila tidak ada defek perfusi[1]

Follow Up

Setelah pemeriksaan selesai, pasien langsung dapat dievaluasi untuk efek samping prosedur V/Q scan. Umumnya pemeriksaan V/Q scan tidak menyebabkan efek bagi pasien. Namun, pada beberapa pasien, dapat terjadi kemerahan dan pembengkakan pada lokasi injeksi radiotracer. V/Q scan dengan pencitraan SPECT dianjurkan sebagai pemeriksaan follow-up untuk melihat rekurensi emboli paru, V/Q mismatch persisten, dan pertimbangan terapi.[1,4]

Referensi

1. Amin F, Kyriakopoulos C. Lung Perfusion Scan. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560828/
2. Rigolon MY, Mesquita CT, Amorim BJ. Guideline for Ventilation / Perfusion Scintigraphy. Int J Cardiovasc Sci. 2018;32(3):302–9.
3. Parker JA, Coleman RE, Grady E, et al. SNM practice guideline for lung scintigraphy 4.0. J Nucl Med Technol. 2012;40(1):57–65.
4. Bajc M, Jonson B. Ventilation/Perfusion SPECT for Diagnosis of Pulmonary Embolism and Other Diseases. Int J Mol Imaging. 2011;2011(5):1–7.
5. Bajc M, Schümichen C, Grüning T, et al. EANM guideline for ventilation/perfusion single-photon emission computed tomography (SPECT) for diagnosis of pulmonary embolism and beyond. Eur J Nucl Med Mol Imaging. 2019;46(12):2429–51.
6. Metter D, Tulchinsky M, Freeman LM. Current status of ventilation-perfusion scintigraphy for suspected pulmonary embolism. Am J Roentgenol. 2017;208(3):489–94.

Kontraindikasi Ventilation/Perfu...
Komplikasi Ventilation/Perfusion...

Artikel Terkait

  • Peran PERC Rule untuk Mengeliminasi Diagnosis Emboli Paru
    Peran PERC Rule untuk Mengeliminasi Diagnosis Emboli Paru
  • Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
    Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
  • Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
    Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
  • Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
    Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
  • Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
    Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 22:20
Benjolan kecil di kulit
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alodok, pasien anak perempuan berusia 3 th. Ibunya mengeluh anaknya memiliki bintik kecil yg menonjol di pipi sejak bayi. Sampai saat ini tidak menghilang...
dr. Gabriela Widjaja
2 hari yang lalu
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
2 hari yang lalu
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.