Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Electroconvulsive Therapy general_alomedika 2022-10-19T08:47:27+07:00 2022-10-19T08:47:27+07:00
Electroconvulsive Therapy
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Electroconvulsive Therapy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi electroconvulsive therapy atau ECT diberikan pada pasien dan keluarganya sebelum dilakukan tindakan. Edukasi berisi mengenai indikasi dilakukannya tindakan, persiapan dan prosedur tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin timbul, serta efek samping.[1,3,4]

Tujuan edukasi untuk mendapatkan informed consent dari pasien dan keluarganya. Pasien juga perlu mendapatkan edukasi bahwa efek samping berat umumnya hanya terjadi pada mereka yang sebelumnya sudah mempunyai faktor risiko. Efek samping yang terjadi umumnya ringan dan akan membaik sendiri. Efek samping terhadap kognisi dan memori (bila ada) akan membaik dalam waktu beberapa minggu.[1,3,4]

Edukasi pada pasien juga mencakup larangan untuk melakukan aktivitas fisik berat dan membutuhkan konsentrasi pasca tindakan ECT. Pasien disarankan untuk istirahat dan mengurangi aktivitas pasca tindakan ECT.[1,3,4]

Referensi

1. Mankad MV. Electroconvulsive Therapy. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1525957-overview#a1
3. Kulkarni A, Manji M, Rayner I. Anaesthesia for electro-convulsive therapy. Anaesthesia Tutorial of The Week 2014; 306: 7. https://www.wfsahq.org/documents/306%20Anaesthesia%20for%20Electro-convulsive%20Therapy%20ECT.pdf
4. Queensland Health. Guideline for The Administration of Electroconvulsive Therapy. Australia: State of Queensland; 2018. https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0028/444763/2018_Guideline-for-the-administration-of-Electroconvulsive-Therapy-v0.7.pdf

Komplikasi Electroconvulsive The...
Pedoman Klinis Electroconvulsive...

Artikel Terkait

  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
    Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
15 November 2022
Penanganan Depresi di Faskes 1 - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokterIjin bertanya dok, untuk pasien depresi, sejauh mana kita dapat menangani di fasilitas kesehatan primer? Terimakasih dokter
Anonymous
15 November 2022
Kewenangan dokter umum di faskes 1 pada pasien depresi - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
ALO dr. Irwan SpKJ, pasien dewasa muda datang ke faskes pertama mengeluh depresi dan kadang ingin mencoba bunuh diri. Setelah dirujuk ke faskes lebih tinggi...
Anonymous
30 Agustus 2022
Apakah pasien dengan riwayat depresi berisiko tinggi mengalami baby blues? - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Untuk wanita yang sebelumnya sudah pernah mengalami depresi, apakah ada risiko lebih tinggi untuk mengalami baby blues setelah melahirkan bila...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.