Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Spirometri general_alomedika 2022-10-19T14:11:44+07:00 2022-10-19T14:11:44+07:00
Spirometri
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Interpretasi Hasil
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Spirometri

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Indikasi spirometri adalah untuk menilai fungsi paru. Spirometri dapat berguna bagi pasien dengan keluhan batuk lama, pasien yang sering mengeluarkan dahak di pagi hari, pasien dengan hemoptisis, mereka yang tidak dapat berjalan atau beraktivitas fisik sesuai dengan usianya, dan perokok.

Pemeriksaan spirometri dapat bermanfaat untuk berbagai manajemen penyakit paru seperti asthma, penyakit paru obstruktif kronis, dan tuberkulosis paru. Lebih lanjut, indikasi spirometri dapat dibagi menjadi 4, yaitu diagnosis, monitoring, evaluasi disabilitas, dan indikasi lain.[1,5,6]

Diagnosis

Spirometri untuk keperluan diagnosis biasanya diindikasikan dengan tujuan:

  • Mengevaluasi gejala, tanda, dan hasil laboratorium yang abnormal
  • Mengukur efek penyakit atau gangguan tertentu terhadap fungsi paru
  • Melakukan screening pada individu yang berisiko mengalami penyakit paru
  • Menilai risiko preoperatif
  • Menilai prognosis penyakit terhadap fungsi paru[1,7,8]

Monitoring

Spirometri sebagai monitoring diindikasikan dengan tujuan:

  • Menilai respon terhadap intervensi yang diberikan, misalnya respon pemberian bronkodilator pada asthma
  • Pemantauan perjalanan penyakit
  • Pemantauan pasien yang mengalami eksaserbasi penyakit serta perbaikan dari eksaserbasi tersebut
  • Pemantauan efek samping dari paparan agen yang toksik terhadap sistem respirasi
  • Menilai efek samping obat yang toksik terhadap paru[1,8]

Evaluasi Disabilitas

Spirometri untuk mengevaluasi disabilitas atau gangguan tertentu dilakukan dengan tujuan:

  • Menilai fungsi paru pada pasien yang sedang menjalani program rehabilitasi
  • Menilai risiko untuk kepentingan asuransi
  • Menilai fungsi paru untuk alasan medikolegal
  • Menilai prognosis pasien dengan penyakit neuromuskular, seperti amyloid lateral sclerosis (ALS) dan sindroma Guillain Barre[1,8]

Lainnya

Indikasi lainnya pada pemeriksaan spirometri, antara lain:

  • Penelitian dan studi klinis
  • Survei epidemiologi
  • Membuktikan suatu hipotesis
  • Pemantauan fungsi paru dan penilaian pra-kerja untuk pekerjaan yang berisiko mengganggu fungsi paru
  • Menilai status kesehatan sebelum memulai aktivitas fisik yang berisiko terhadap fungsi paru[1]

Referensi

1. Graham BL, Steenbruggen I, Miller MR, et al. Standardization of Spirometry 2019 Update. An Official American Thoracic Society and European Respiratory Society Technical Statement. Am J Respir Crit Care Med. 2019 Oct 15;200(8):e70–88.
5. Ponce MC, Sharma S. Pulmonary Function Tests. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482339/
6. Luize AP, Menezes AMB, Perez-Padilla R, et al. Assessment of five different guideline indication criteria for spirometry, including modified GOLD criteria, in order to detect COPD: data from 5,315 subjects in the PLATINO study. Npj Prim Care Respir Med. 2014 Oct 30;24(1):1–5.
7. Ali MA, Islam MS, Majumdar SC, et al. Role of Spirometry in Early Diagnosis of COPD among Smokers. TAJ J Teach Assoc. 2019 Aug 22;32(1):33–8.
8. Aggarwal AN, Agarwal R, Dhooria S, et al. Joint Indian Chest Society-National College of Chest Physicians (India) guidelines for spirometry. Lung India. 2019 Apr 1;36(7):1.

Pendahuluan Spirometri
Kontraindikasi Spirometri

Artikel Terkait

  • 3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
    3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
  • Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
    Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berhenti Meresepkan Salbutamol Oral?
  • Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
    Efek Samping Sistem Kardiovaskular Pada Bronkodilator Kerja Panjang Untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis
  • Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
    Penggunaan Antibiotik pada Serangan Asthma
  • Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah
    Terapi Inhalasi Nebulizer Vs MDI Spacer Sebagai Terapi Asma Akut pada Anak di Rumah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 hari yang lalu
Algoritman terapi ISPA, asma, dan bronkiolitis pada anak usia di bawah 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya....Adakah yg memiliki algoritma terapi ISPA atau asma/bronkiolitis pada anak 2 th ke bawah?Adakah yg memiliki cttn dosis combivent...
Anonymous
23 Desember 2022
Obat asma yang aman untuk ibu hamil - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG, apa saja obat asma yang aman untuk ibu hamil terutama pada trisemester pertama?Terimakasih dok🙏
dr. Hudiyati Agustini
21 Desember 2022
Pilihan Terapi Yang Tepat untuk Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Pilihan terapi yang tepat untuk pasien asma dan PPOK adalah kombinasi long-acting beta-2 agonist (LABA) dan inhaled corticosteroid (ICS). Termasuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.