Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Pap Smear general_alomedika 2022-12-01T15:16:21+07:00 2022-12-01T15:16:21+07:00
Pap Smear
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Pap Smear

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Terdapat dua macam teknik pengambilan sampel pada Pap smear, yaitu teknik konvensional dan liquid based. Teknik konvensional menggunakan spatula dan brush untuk mengambil sampel, memindahkan sampel ke kaca preparat, lalu difiksasi.

Teknik liquid based menggunakan brush untuk mengambil sampel, lalu memindahkan sampel ke dalam tabung yang berisi cairan pengawet. Secara teori, teknik liquid based memiliki keunggulan interpretasi yang lebih mudah, dapat menyaring darah dan sisa-sisa sel serta dapat mendeteksi adanya human papilloma virus (HPV), gonorrhea, dan klamidia dalam sekali pengambilan sampel.[3]

Persiapan Pasien

Pasien harus diberikan informasi bagaimana proses Pap smear akan berlangsung, tujuan dilakukannya Pap smear, kemungkinan hasil yang dapat terjadi, kapan pasien harus mengambil hasil pemeriksaan dan waktu untuk follow up. Perlu dijelaskan juga pada pasien bahwa terkadang tindakan Pap smear perlu diulang akibat kesalahan teknis atau jika ditemukan gambaran abnormal yang mencurigakan. Diperlukan juga surat persetujuan tertulis, atau informed consent, yang ditanda tangani oleh pasien.

Referensi

3. Kitchen FL, Cox CM. Papanicolaou Smear. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470165/
4. Karjane N. Pap Smear. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1947979-overview#a2.
5. WHO. Comprehensive Cervical Cancer Control : A Guide to Essential Practice. Guideline. Switzerland: World Health Organization; 2006.
8. Arbyn M, Herbert A, et al. European guidelines for quality assurance in cervical cancer screening: recommendations for collecting samples for conventional and liquid‐based cytology. Cytopathology. 2007 June; 18(3).
9. Arbyn M, Cock R. A Technical Guideline: Collection of Adequate Pap Smears of The Uterine Cervix. Guideline. Brussels: Ministry of the Flemish Community Department of Public Health, Flemish Steering Group on Cervical Cancer Screening; 2001.
10. Solomon D, Davey D, Kurman R. The 2001 Bethesda System: terminology for reporting results of cervical cytology. JAMA. 2002; 287: p. 2114-9.

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Kontraindikasi Pap Smear
Komplikasi Pap Smear

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
    Pilihan Metode Skrining Kanker Prostat
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Tumor Marker Tidak Dianjurkan untuk Skrining dan Diagnosis Kanker
    Tumor Marker Tidak Dianjurkan untuk Skrining dan Diagnosis Kanker
  • Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika
    Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 25 Juni 2024, 09:40
Jurnal Paling Zonk di Bulan Juni 2024
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter, kembali lagi diingatkan untuk jangan terjerumus omong kosong ilmiah. Jadilah dokter yang andal!Segera baca telaah jurnal ALOMEDIKA ini:...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 17 Mei 2023, 13:24
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan Mei 2023
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter!Tidak terasa kita sudah memasuki hampir setengah tahun 2023. Berikut 5 artikel teratas yang menjadi trending di Alomedika:1. Tumor Marker Tidak...
Anonymous
Dibalas 30 November 2022, 06:46
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.