Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Motorik general_alomedika 2021-12-21T11:01:14+07:00 2021-12-21T11:01:14+07:00
Pemeriksaan Sistem Motorik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Motorik

Oleh :
dr.Yeni Purnamasari
Share To Social Media:

Pemeriksaan sistem motorik adalah bagian dari pemeriksaan fisik yang menilai sistem neuromuskular, untuk membantu menegakkan diagnosis gangguan saraf pusat yang bermanifestasi pada kelainan otot. [1]

Pedoman klinis dari pemeriksaan sistem motorik adalah :

  • Teknik pemeriksaan sistem motorik terdiri dari inspeksi (melihat postur, inspeksi gait, massa otot, gerakan pasif dan aktif ekstremitas, serta gerakan involunter), palpasi (menilai tonus otot) , dan penilaian kekuatan otot
  • Penilaian kekuatan otot diperlukan diukur dalam skala angka, dimulai dari angka nol hingga lima. Semakin kecil angka maka semakin lemah kekuatan otot, sebaliknya semakin besar angka maka semakin besar kekuatan otot
  • Pemeriksaan sistem motorik dilakukan sesuai kondisi pasien, di mana hanya pada otot atau alat gerak yang mempunyai keluhan yang dilakukan pemeriksaan. Namun, pemeriksaan harus dibandingkan dengan sisi yang sehat dari otot atau alat gerak yang akan diperiksa. Pemeriksaan harus selalu menilai sisi yang sehat terlebih dahulu kemudian membandingkan dengan sisi yang sakit

Pemeriksaan dilakukan dengan posisi pasien berdiri dan duduk, namun dapat berbaring apabila pasien tidak dapat berdiri atau duduk.

Referensi

1. Wood-Allum, C. Shaw, P J. Motor Neurone Disease: A Practical Update On Diagnosis and Management. Clin Med (Lond). 2010. 10(3):252-258.

Edukasi Pasien Pemeriksaan Siste...
Diskusi Terkait
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
19 Agustus 2019
Anak usia 3 tahun tiba-tiba tidak bisa berjalan
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
12 Balasan
Alodokter! Selamat malam dok, ijin share pertanyaan dari user dok, user mengeluhkan anaknya usia 3 tahun, laki-laki tiba-tiba tidak bisa berjalan. Dikatakan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.