Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Motorik
Pemeriksaan sistem motorik adalah bagian dari pemeriksaan fisik yang menilai sistem neuromuskular, untuk membantu menegakkan diagnosis gangguan saraf pusat yang bermanifestasi pada kelainan otot. [1]
Pedoman klinis dari pemeriksaan sistem motorik adalah :
- Teknik pemeriksaan sistem motorik terdiri dari inspeksi (melihat postur, inspeksi gait, massa otot, gerakan pasif dan aktif ekstremitas, serta gerakan involunter), palpasi (menilai tonus otot) , dan penilaian kekuatan otot
- Penilaian kekuatan otot diperlukan diukur dalam skala angka, dimulai dari angka nol hingga lima. Semakin kecil angka maka semakin lemah kekuatan otot, sebaliknya semakin besar angka maka semakin besar kekuatan otot
- Pemeriksaan sistem motorik dilakukan sesuai kondisi pasien, di mana hanya pada otot atau alat gerak yang mempunyai keluhan yang dilakukan pemeriksaan. Namun, pemeriksaan harus dibandingkan dengan sisi yang sehat dari otot atau alat gerak yang akan diperiksa. Pemeriksaan harus selalu menilai sisi yang sehat terlebih dahulu kemudian membandingkan dengan sisi yang sakit
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi pasien berdiri dan duduk, namun dapat berbaring apabila pasien tidak dapat berdiri atau duduk.