Pendahuluan Aspirasi Suprapubik
Aspirasi suprapubik merupakan baku standar tindakan pengambilan sampel urin untuk kultur, terutama pada bayi dan anak kecil, karena sampel urin yang didapatkan tidak tercemar akibat langsung diambil dari kandung kemih.[1] Tindakan medis ini tergolong mudah dan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti dokter umum yang bekerja di ruang emergensi rumah sakit jika diperlukan.[2]
Tindakan medis ini pertama kali ditemukan oleh Huze dan Beeson pada tahun 1956 sebagai alternatif pengambilan sampel urin untuk urinalisis dan kultur. Aspirasi suprapubik memungkinkan pengambilan sampel urin yang jauh lebih tidak tercemar dibandingkan melalui prosedur transurethral. Sensitivitas melalui prosedur ini bisa mencapai 100% dan jarang sekali ditemukan adanya kontaminasi. Bahkan pada anak usia di bawah 24 bulan, sebuah penelitian mengatakan bahwa tindakan aspirasi suprapubik mempunyai tingkat kontaminasi 1% dibandingkan melalui pengambilan urin manual dengan pot sampel urin dan 12% melalui selang kateter. Selain dilakukan untuk pengambilan sampel pada orang dewasa dengan retensi urin yang tidak bisa dibantu melalui selang kateter, prosedur ini juga diindikasikan pada pengambilan sampel pada anak dengan usia di bawah 2 tahun.[2]