Pedoman Klinis Prosedural Sedasi
Tujuan utama pedoman klinis untuk prosedural sedasi dan analgesik (PSA):
-
Meniadakan rasa cemas pasien, atau anxiety
- Mencapai imobilisasi, terutama pada pasien anak, sehingga pasien tenang dan diperoleh kerjasama
- Mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan
- Menginduksi sedasi dan amnesia
Salah satu aspek yang paling penting dalam melakukan PSA, terutama pediatrik adalah mengoptimalkan keselamatan pasien, dengan meminimalkan komplikasi. Terjadinya efek buruk selama sedasi berlangsung, dapat disebabkan oleh beberapa hal:
- Overdosis obat sedasi yang dimasukkan kedalam tubuh pasien
- Monitoring yang tidak adekuat
- Eror pada obat sedasi yang diberikan kepada pasien
- Personel kurang terampil, dalam memasukkan obat sedasi kedalam tubuh pasien
- Pasien dipulangkan sebelum waktunya
Ketika PSA telah dilakukan, efek analgesia dan sedasi sedang berlangsung, maka keadaan pasien berada dalam periode risiko tinggi, karenanya monitoring selama fase ini merupakan hal yang paling penting. Pasien tidak boleh dipulangkan, kecuali telah memenuhi kriteria dipulangkan. Pasien mesti diobservasi untuk sedikitnya dua jam apabila reversal agents telah dimasukkan.
Mayoritas dari komplikasi yang timbul adalah permasalahan jalan napas, serta dapat diatasi dengan manuver sederhana, seperti:
- Memberikan oksigen suplemental
- Membuka jalan napas
- Suctioning
-
Memberikan ventilasi dengan menggunakan bag-mask-valve
Perlu diingat hal-hal di bawah ini:
- Obat-obat yang digunakan, tingkat sedasi, alat kelengkapan monitoring, dan tingkat keahlian dan keterampilan personel yang melakukan PSA ini adalah bervariasi pada tiap institusi
-
Evaluasi kesehatan pasien pre-PSA, hendaknya dilakukan oleh seorang dokter berijin praktek, yang sudah terlatih dalam bidang PSA ini
-
Hal yang penting untuk keselamatan pasien anak dalam menjalani PSA ini adalah:
- Persiapan yang adekuat
- Peralatan yang lengkap
- Obat-obatan sedasi dan analgesia yang tepat, dan benar
- Monitoring yang adekuat
- Memastikan bahwa pasien terbebas dari rasa nyeri, sebelum sedasi diberikan
- Pelaksanaan sedasi dan analgesia yang efektif selama prosedur berlangsung, tidak hanya akan meringankan penderitaan pasien, tapi juga menjadi kunci keberhasilan prosedur dengan penyelesaian yang tepat waktu