Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Spermatokel general_alomedika 2021-02-22T09:45:24+07:00 2021-02-22T09:45:24+07:00
Spermatokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Spermatokel

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Umumnya spermatokel tidak membutuhkan penatalaksanaan khusus. Observasi disarankan untuk spermatokel berukuran kecil, asimtomatik, dan tanpa komplikasi. Eksisi surgikal diindikasikan terutama untuk spermatokel berukuran besar yang menimbulkan nyeri atau dicurigai merupakan neoplasma.[2,3]

Medikamentosa

Tidak ada penatalaksanaan medikamentosa yang khusus untuk spermatokel. Analgesik oral dapat diberikan untuk mengatasi gejala nyeri. Pemberian antibiotik diindikasikan apabila terdapat epididimis.[3]

Pembedahan

Penatalaksanaan pembedahan dapat dilakukan dengan spermatokelektomi  atau    skleroterapi. Spermatokelektomi dapat disarankan untuk semua pasien spermatokel. Sedangkan skleroterapi lebih disarankan untuk pasien yang tidak ingin memiliki keturunan karena agen sklerosan berisiko menyebabkan infertilitas.[3]

Spermatokelektomi

Pilihan utama dalam pembedahan pada spermatokel adalah spermatokelektomi melalui pendekatan transscrotal. Penatalaksanaan ini diindikasikan untuk spermatokel dengan gejala nyeri, berukuran besar, atau terdapat kemungkinan adanya diagnosis tumor.[1,3]

Spermatokelektomi dimulai dengan membuat insisi midline atau transversal pada skrotum. Disarankan untuk melakukan diseksi tajam sehingga dapat dilakukan eksisi spermatokel tanpa mobilisasi yang berlebihan pada epididimis dan testis. Eksisi dilakukan tanpa membuka kista. Jika spermatokel mengalami adhesi yang banyak dan sulit untuk melakukan diseksi, maka disarankan untuk dilakukan epididimektomi parsial atau total.[1]

Skleroterapi

Skleroterapi dapat menjadi pilihan alternatif terhadap eksisi spermatokel. Namun beberapa bukti menunjukkan bahwa skleroterapi tidak begitu efektif. Skleroterapi memiliki risiko mengalami epididimitis akibat agen kimia dan risiko kerusakan epididimis yang dapat mempengaruhi fertilitas. Aspirasi spermatokel dilakukan bersamaan dengan skleroterapi. Aspirasi spermatokel saja tanpa skleroterapi berhubungan dengan angka rekurensi yang tinggi.[3]

Keberhasilan skleroterapi dipengaruhi oleh agen sklerosan yang digunakan dan berapa kali tindakan dilakukan. Berbagai agen sklerosan telah digunakan dengan tingkat kesuksesan yang bervariasi mulai 30-100%. Agen sklerosan yang dapat digunakan adalah tetrasiklin, phenol, sodium tetradecyl sulfate (STS), kuinin, polidocanol, dan ethanolamine oleate. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan salah satu agen sebagai pilihan terbaik dan belum ada standar pemberian dosis untuk mencapai hasil maksimal.[3,17]

Referensi

1. Rioja J, Sánchez‐Margallo FM, Usón J, Rioja LA. Adult hydrocele and spermatocele. BJU Int. Blackwell Publishing Ltd Oxford, UK; 2011;107(11):1852–64.
2. Gupta S, Gupta B, Hatwar G, Bansod P, Diyewar A. Unilateral Giant Spermatocele Mimicking Accessory Testis: A Case Report. Natl J Integr Res Med. 2020;11(3).
3. Pals VM. Spermatocele [Internet]. 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/443432-overview
17. Shan CJ, Lucon AM, Pagani R, Srougi M. Sclerotherapy of hydroceles and spermatoceles with alcohol: results and effects on the semen analysis. Int braz j urol. SciELO Brasil; 2011;37(3):307–13.

Diagnosis Spermatokel
Prognosis Spermatokel
Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 13:53
Suplemen Omega-3 Meningkatkan Risiko Atrial Fibrilasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Tahukah, Dok? Beberapa studi telah melaporkan bahwa penggunaan suplemen asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Padahal...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 09:35
Ask the Expert Spesialis Mata di Forum Diskusi Alomedika - Selasa 5 Juli 2022
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo Dokter!Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Mata. Yuk, catat tanggal dan jamnya!- Hari: Selasa, 5 Juli 2022-...
Anonymous
Hari ini, 08:06
Salep 24 bagaimana cara penggunaannya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin dok berdiskusi perihal salep 24 yang digunakan untuk pasien scabies dibawah 2 bulan dipakai 3 hari berturut” 72 jam terus menerus atau seperti permetrin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.