Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Overactive Bladder general_alomedika 2022-01-27T12:54:34+07:00 2022-01-27T12:54:34+07:00
Overactive Bladder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Overactive Bladder

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada overactive bladder (OAB) mencakup penjelasan mengenai perubahan gaya hidup yang diperlukan dalam terapi. Pasien diedukasi mengenai asupan makanan dan minuman, konseling berhenti merokok, penurunan berat badan bagi pasien overweight, senam Kegel, serta edukasi gaya hidup sehat secara umum.[3,6]

Edukasi

Sampaikan pada pasien untuk mengurangi konsumsi cairan menjadi 6-8 gelas air per hari. Minta pasien untuk tidak minum dalam 2-3 jam sebelum waktu tidur. Sampaikan untuk mengurangi konsumsi makanan atau minuman iritan kandung kemih, seperti kafein, minuman berkarbonasi, makanan pedas, makanan atau minuman dengan pemanis buatan, serta konsumsi alkohol

Lakukan konseling untuk berhenti merokok pada pasien yang memiliki kebiasaan meroko, serta lakukan edukasi gaya hidup sehat secara umum.

Minta pasien untuk memperkirakan jadwal buang air kecil, kemudian sampaikan untuk secara sadar menahan buang air kecil dalam interval tertentu (misalnya 30 menit). Interval menahan buang air kecil akan ditingkatkan secara bertahap sampai pada akhirnya diharapkan pasien mampu buang air kecil dalam jarak 3-4 jam.

Pasien juga bisa diedukasi untuk berkemih secara berkala sebelum terjadi urgensi. Pada pasien lansia atau dengan gangguan kognitif, pengasuh atau keluarga pasien bisa diedukasi untuk mengingatkan pasien berkemih sebelum timbul gejala OAB.[3,6,38]

Promosi Kesehatan

Sebagai usaha promosi kesehatan, dapat dilakukan pemeliharan kesehatan secara umum dengan gaya hidup sehat. Pada pasien yang memiliki komorbiditas seperti hipertensi dan diabetes, kontrol akan penyakit yang dialami dapat mencegah timbulnya OAB.

Pelvic floor muscle exercise dapat dilakukan sebagai tata laksana maupun tindakan pencegahan. Pasien bisa diajari cara melakukan senam Kegel ataupun vaginal weight training.[3,6]

Senam Kegel

Senam Kegel dilakukan dengan cara mengencangkan otot seolah-olah sedang menahan aliran urine atau menahan buang angin. Senam Kegel dilakukan tidak saat pasien sedang berkemih, tetapi saat sedang beristirahat.

Minta pasien mengkontraksikan otot dasar panggul dan menahannya selama 8-10 detik. Pada awalnya mungkin pasien merasa kesulitan, namun kekuatan otot akan bertambah seiring berjalannya waktu. Setelah selesai, relaksasikan otot panggul dan ulangi senam dari awal sebanyak 8-12 kali per sesi. Senam Kegel dilakukan 3 sesi dalam sehari dan dilanjutkan selama 15- 20 minggu.[49]

Referensi

3. Corcos J, Przydacz M, Campeau L, et al. CUA guideline on adult overactive bladder. Canadian Urological Association journal, 2017. 11(5), E142–E173. https://doi.org/10.5489/cuaj.4586
6. Ellsworth PI. Overactive Bladder. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/459340-overview
38. Willis-Gray MG, Dieter AA, Geller EJ. Evaluation and management of overactive bladder: strategies for optimizing care. Res Rep Urol. 2016;8:113-122. Published 2016 Jul 27. doi:10.2147/RRU.S93636
49. Brubaker L. Patient education: Pelvic floor muscle exercises (Beyond the Basics). Uptodate. 2021.

Prognosis Overactive Bladder
Diskusi Terkait
Anonymous
30 Januari 2023
Diagnosis untuk overactive bladder
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusi.Pasien perempuan berusia 70tahun dengan keluhan sering BAK dialami selama satu tahun ini. Saat ini bak di pampers dengan warna...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.