Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipospadia general_alomedika 2022-05-18T13:56:50+07:00 2022-05-18T13:56:50+07:00
Hipospadia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipospadia

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Patofisiologi hipospadia berhubungan dengan perkembangan genitalia eksterna pria pada usia kehamilan 8-20 minggu. Sebelumnya genitalia eksterna pria dan wanita memiliki struktur yang mirip. Perkembangan selanjutnya terjadi dalam dua fase, yaitu fase yang tidak dipengaruhi hormon (hormone independent) dan fase yang dipengaruhi hormon (hormone dependent).[7,9]

Fase Hormone Independent

Perkembangan genitalia awalnya tidak dipengaruhi hormon dan terjadi selama minggu ke-8 hingga minggu ke-12 usia kehamilan. Pada fase ini terbentuk lempeng uretra dan garis tengah tuberkulum genital.[6,10]

Fase Hormone Dependent

Memasuki minggu ke-11 dan ke-16 usia kehamilan, fase perkembangan dipengaruhi hormon dan dimulai dengan diferensiasi gonad menjadi testis pada janin yang memiliki kromosom  XY. Androgen yang disekresikan oleh testis janin memiliki fungsi penting dalam pemanjangan tuberkulum genital yang disebut phallus (penis).[6,9,10]

Selama pemanjangan ini, phallus menarik lipatan uretra ke arah depan sehingga lipatan-lipatan tersebut membentuk dinding lateral dari uretra (urethral groove). Bagian distal dari urethral groove yang disebut lempeng uretra memanjang menjadi lekukan menuju ujung phallus.[6,10]

Penyatuan lipatan labioskrotal pada garis tengah membentuk skrotum, dan penyatuan lipatan uretra yang berdekatan dengan lempeng uretra akan membentuk penile urethra. Akhirnya glans penis dan preputium menutup pada garis tengah.[6,10]

Apabila penyatuan lipatan uretra terjadi tidak sempurna, akan terbentuk muara uretra abnormal di sepanjang sisi ventral penis, biasanya di dekat glans, sepanjang batang penis, atau dekat pangkal penis. Kelainan inilah yang disebut sebagai hipospadia. Bila muara uretra yang abnormal terbentuk pada sisi dorsal penis, maka kelainan tersebut disebut sebagai epispadia.[11]

Pada kasus yang jarang, ostium uretra meluas di sepanjang rafe skrotalis. Hal ini karena penyatuan kedua lipatan uretra sama sekali tidak terjadi, terbentuklah celah sagital lebar di sepanjang penis dan skrotum dan kedua penebalan skrotum yang tampak mirip labia mayora.[11]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

6. Horst HJR, Wall LL. Hypospadias, all there is to know. Eur J Pediatr. 2017(176)435–441. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5352742/
7. Пatti JM, Kirsch AJ. Hypospadias (2021). Medscape. https://reference.medscape.com/article/1015227-overview
9. Cunha GR, Liu G, Sinclair A, Cao M, Glickman S, Cooke PS, Baskin L. Androgen-independent events in penile development in humans and animals. Differentiation. 2020 Jan-Feb;111:98-114. doi: 10.1016/j.diff.2019.07.005. Epub 2019 Sep 6. PMID: 31783219.
10. Baskin L. What Is Hypospadias? Clinical Pediatrics. 2017;56(5):409-418. doi:10.1177/0009922816684613
11. Baskin L, Shen J, Sinclair A, et al. Development of the human penis and clitoris. Differentiation. 2018;103:74-85. doi:10.1016/j.diff.2018.08.001

Pendahuluan Hipospadia
Etiologi Hipospadia

Artikel Terkait

  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
07 November 2022
Fungsi Seksual dan Fertilitas Setelah Operasi Perbaikan Hipospadia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah anak dengan hipospadia kelak dewasa akan mengalami gangguan reproduksi atau infertilitas?Efek jangka pendek pasca operasi hipospadia,...
dr. Hudiyati Agustini
08 Juni 2021
Terapi hormon adrogen preoperatif hipospadia - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Besut SpB.SpU.. Apakah terapi hormon androgen sebelum operasi hipospadia efektif untuk memperbesar penis? Apakah di Indonesia apakah metode hormon...
dr.Ciho Olfriani
08 Juni 2021
Hipospadia yang nyeri dan bengkak apakah memerlukan operasi segera? - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K)..Izin bertanya, Dok. Seorang anak, 3 tahun, dikeluhkan oleh orang tuanya karena bentuk penis yang melengkung ke bawah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.