Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hipospadia general_alomedika 2022-05-18T13:58:40+07:00 2022-05-18T13:58:40+07:00
Hipospadia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hipospadia

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Etiologi hipospadia belum diketahui secara jelas namun diduga bersifat multifaktorial. Faktor genetik diduga poligenik dan kejadiannya lebih banyak diamati pada laki-laki dengan riwayat keluarga hipospadia. Selain itu faktor hormonal yang berkaitan dengan androgen serta faktor lingkungan juga diduga dapat menyebabkan hipospadia.[7]

Etiologi

Hipospadia diturunkan secara merata dari pihak ibu dan ayah dengan kemungkinan sebesar 55-77%. Kejadian ini umumnya berhubungan dengan hipospadia distal dan medial. Sekitar 90% hipospadia bersifat idiopatik.[3,6,9]

Selain itu terdapat pula hipospadia yang berhubungan dengan sindrom, antara lain sindrom Smith-Lemli-Opitz,  sindrom WAGR (yang terdiri dari Wilms tumor, aniridia, anomali genital, dan retardasi mental), sindrom Opitz G/BBB, sindrom Wolf-Hirschhorn, syndrom delesi 13q, dan hand-foot-uterus syndrome.[3,6]

Gangguan pada metabolisme atau fungsi androgen berhubungan dengan terjadinya hipospadia. Sekitar 50% anak dengan hipospadia berat memiliki satu atau lebih defek pada enzim yang dibutuhkan dalam biosintesis testosteron. Mutasi 5-alpha reductase, enzim yang berfungsi dalam konversi testosteron menjadi bentuk yang lebih poten (dihydrotestosterone/DHT), ditemukan pada sekitar 10% anak dengan isolated hypospadias. Defisiensi reseptor androgen, secara kuantitatif maupun kualitatif, juga dapat menyebabkan hipospadia.[7,12]

Paparan hormonal pada saat kehamilan terutama pada trimester pertama diduga dapat menyebabkan disrupsi androgen sehingga menyebabkan hipospadia. Penggunaan kontrasepsi oral seperti progestin pasca konsepsi, dietilstilbestrol dan difenil etil polibrominasi yang merupakan zat yang sering ditemukan pada cat, pestisida, bahan kimia industri dapat menyebabkan stimulasi androgen. Meski demikian, sebuah studi terdapat studi yang menyatakan bahwa konsumsi phytoestrogen yang tinggi dapat mengurangi risiko terjadinya hipospadia.[9]

Usia ibu saat hamil di atas 35 tahun, primiparitas, subfertilitas paternal, bayi laki-laki yang lahir dengan program kehamilan fertilisasi in vitro (IVF) dan injeksi sperma intrasitoplasmik (intracytoplasmic sperm injection/ICSI), bayi dengan berat badan lahir rendah serta kurangnya konsumsi daging dan ikan adalah beberapa faktor lingkungan yang dikaitkan dengan  hipospadia.[12-14]

Faktor risiko

Faktor risiko terjadinya hipospadia adalah jenis kelamin laki-laki dan riwayat hipospadia dalam keluarga. Faktor risiko lainnya dipengaruhi oleh kondisi maternal, masa prenatal dan perinatal, yaitu:

  • Ibu hamil di atas 35 tahun
  • Diabetes melitus maternal
  • Usia kehamilan di bawah 37 minggu
  • Paparan pestisida dan merokok saat kehamilan

  • Insufisiensi plasenta
  • Prematur
  • Fetal growth restriction
  • IVF[9,13]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

3. Chang J, Wang S, Zheng Z. Etiology of Hypospadias: A Comparative Review of Genetic Factors and Developmental Processes Between Human and Animal Models. Res Rep Urol. 2020;12:673-686. https://doi.org/10.2147/RRU.S276141
6. Horst HJR, Wall LL. Hypospadias, all there is to know. Eur J Pediatr. 2017(176)435–441. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5352742/
7. Пatti JM, Kirsch AJ. Hypospadias (2021). Medscape. https://reference.medscape.com/article/1015227-overview
9. Cunha GR, Liu G, Sinclair A, Cao M, Glickman S, Cooke PS, Baskin L. Androgen-independent events in penile development in humans and animals. Differentiation. 2020 Jan-Feb;111:98-114. doi: 10.1016/j.diff.2019.07.005. Epub 2019 Sep 6. PMID: 31783219.
12. Sparks TN. Hypospadias. Am J Obstet Gynecol. 2021;22(5):pb18-b20. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2021.06.045
13. Toufaily MH, Roberts DJ, Westgate MN, Hunt AT, Holmes LB. Hypospadias, Intrauterine Growth Restriction, and Abnormalities of the Placenta. Birth Defects Res. 2018 Jan;110(2):122-127. doi: 10.1002/bdr2.1087. Epub 2017 Jul 29. PMID: 28755466.
14. European Association of Urology. 2022. Hypospadias. In: EAU Guidelines on Paediatric Urology. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Paediatric-Urology-2022.pdf

Patofisiologi Hipospadia
Epidemiologi Hipospadia

Artikel Terkait

  • Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
    Hubungan Erythromycin dan Antibiotik Makrolid Lainnya dengan Malformasi Kongenital
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
07 November 2022
Fungsi Seksual dan Fertilitas Setelah Operasi Perbaikan Hipospadia - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah anak dengan hipospadia kelak dewasa akan mengalami gangguan reproduksi atau infertilitas?Efek jangka pendek pasca operasi hipospadia,...
dr. Hudiyati Agustini
08 Juni 2021
Terapi hormon adrogen preoperatif hipospadia - Urologi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Besut SpB.SpU.. Apakah terapi hormon androgen sebelum operasi hipospadia efektif untuk memperbesar penis? Apakah di Indonesia apakah metode hormon...
dr.Ciho Olfriani
08 Juni 2021
Hipospadia yang nyeri dan bengkak apakah memerlukan operasi segera? - Urologi Ask The Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K)..Izin bertanya, Dok. Seorang anak, 3 tahun, dikeluhkan oleh orang tuanya karena bentuk penis yang melengkung ke bawah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.