Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Tuli general_alomedika 2019-02-07T10:54:11+07:00 2019-02-07T10:54:11+07:00
Tuli
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Tuli

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Data epidemiologi mengenai tuli menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-4 di Asia Tenggara dengan angka prevalensi tuli tertinggi setelah negara Sri Lanka, Myanmar dan India.

Global

Menurut hasil penelitian oleh WHO pada tahun 2013 bahwa terdapat 360 juta orang di dunia mengalami gangguan pendengaran atau tuli. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 5,3% populasi di seluruh dunia menderita tuli. Dari 360 juta penderita tuli, sebanyak 183 juta berjenis kelamin laki-laki dan 145 juta lainnya berjenis kelamin perempuan. Telah diperkirakan bahwa pada tahun 2030-2050 populasi penderita tuli akan terus meningkat akibat bertambah tua, pemeriksaan yang tidak dilakukan dengan baik, hingga akses ke pelayanan yang belum optimal. [1]

Asia Selatan, Asia Timur dan Sub Sahara Afrika merupakan wilayah dengan prevalensi gangguan pendengaran atau tuli tertinggi, baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Pada anak-anak, sering kali disebabkan oleh tingginya angka infeksi seperti otitis media kronis, meningitis, rubella, campak, penggunaan obat-obatan ototoksik, dan paparan terhadap suara keras. Sedangkan pada orang dewasa disebabkan oleh tingginya angka infeksi seperti otitis media kronis, meningitis, paparan terhadap suara keras, penggunaan obat-obat ototoksik, dan meningkatnya jumlah populasi usia lanjut sehingga menyebabkan tingginya pula angka kejadian presbikusis.  [1]

Indonesia

Tuli atau gangguan pendengaran masih menjadi masalah kesehatan dan mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakat di Indonesia. Indonesia masuk kedalam peringkat keempat di Asia Tenggara dengan angka prevalensi tuli tertinggi. Berdasarkan data yang didapatkan dari Litbang Depkes terdapat 9 provinsi di Indonesia dengan angka prevalensi tuli pada penduduk usia lebih dari 5 tahun yang telah melebihi angka nasional (2,6%), yaitu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Maluku Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Lampung dan Nusa Tenggara Timur. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang berusia 5 tahun ke atas sebanyak 2,69% mengalami tuli. [7]

Referensi

1. Priority Medicines for Europe and the World “A Public Health Approach to Innovation”. 2013. Diunduh dari: https://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_21Hearing.pdf
7. Joint Committee on Infant Hearing. Year 2000 position statement: principles and guidelines for early hearing detection and intervention programs. Pediatrics. 2000; 106: 798-817.

Etiologi Tuli
Diagnosis Tuli

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Hari ini, 10:39
Mencegah NIHL akibat earphone - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Indra SpTHT.. apakah ada ketentuan yang dapat diberikan ke remaja agar terhindar dari penurunan pendengaran akibat penggunaan earphone? Berapa lama...
Anonymous
Hari ini, 10:26
Kapan pemeriksaan rutin fungsi pendengaran dilakukan pada populasi berisiko - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra Zachreini, Sp. THT-KL, saya pernah baca bahwa pada orang yang tinggal di lingkungan rawan bising sebaiknya disarankan untuk memeriksaan fungsi...
Anonymous
Hari ini, 10:25
Diagnosis banding acute hearing loss - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dr. dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL(K)Apa sajakah diagnosis banding acute hearing loss yang perlu dipertimbangkan pada pasien dewasa muda? Terima kasih dok.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.