Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuli general_alomedika 2022-05-31T13:45:11+07:00 2022-05-31T13:45:11+07:00
Tuli
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tuli

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Tingginya angka kejadian tuli secara global membuat edukasi, promosi kesehatan serta upaya pencegahan dan pengendalian dari penyakit tuli, penting untuk dilakukan. Edukasi dan promosi berupa penjelasan mengenai prognosis tuli, rehabilitasi jika sudah terdiagnosis tuli, screening dini sejak lahir pada bayi apakah terdapat gangguan pendengaran atau tidak, hingga penggunaan alat pelindung telinga pada beberapa kelompok yang terpapar dengan kebisingan. [11,12]

Edukasi Pasien

Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien:

  • Pentingnya menjalani pengobatan hingga tuntas pada pasien yang mendapat terapi farmakologis
  • Menjelaskan mengenai prognosis serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada tipe tuli yang diderita pasien
  • Menjelaskan mengenai metode rehabilitasi dan pilihan terapi yang dapat dijalani pasien
  • Mengajak orang tua untuk tidak ragu melakukan skrining pendengaran pada bayi yang baru lahir

  • Mengedukasi untuk mengurangi paparan suara dengan tingkat kebisingan tinggi, misalnya dengan mengurangi volume suara ketika menggunakan headset serta menggunakan alat pelindung telinga ketika bekerja di tempat dengan tingkat kebisingan tinggi

Selain itu, penanganan penyakit tuli membutuhkan banyak perawatan dari berbagai bidang, di antaranya spesialis telinga hidung tenggorokan, terapis bidang bicara dan bahasa, serta audiologists.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan pada tuli terbagi menjadi tiga yakni pencegahan primer, sekunder hingga tersier.

Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan suatu upaya pencegahan yang dapat dilakukan sebelum tuli terjadi, atau dalam kata lain untuk mencegah terjadinya tuli. Upaya-upaya pencegahan primer yakni sebagai berikut.

  • Menghindari atau mengurangi paparan bising terutama di lingkungan kerja dengan menggunakan sumbat telinga, tutup telinga atau pelindung kepala.
  • Mencegah terjadinya tuli akibat penyakit infeksi (terutama pada ibu-ibu hamil) dengan vaksinasi rubella, campak, atau pneumococcal conjugate vaccine (PCV)

Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan upaya pencegahan yang dilakukan pada saat sudah terdapat faktor risiko atau mungkin proses penyakit, namun belum timbul tuli, sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mencegah agar gangguan pendengaran tidak berlanjut semakin parah. Pencegahan sekunder yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan skrining fungsi pendengaran, terutama pada bayi baru lahir yang memiliki riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir.

Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier merupakan pencegahan yang dilakukan pada saat tuli sudah terjadi dengan tujuan membantu pasien menyesuaikan diri terhadap kondisinya, dan menurunkan progresivitas kecacatan. Pencegahan tersier dilakukan dengan cara:

  • Konseling genetik pada beberapa keluarga dengan riwayat tuli sejak lahir
  • Meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan obat-obatan yang bersifat ototoksik
  • Meningkatkan kesadaran pasien untuk memilih terapi yang sesuai dan tepat untuk gangguan pendengarannya, terutama pemilihan alat bantu dengar.

Referensi

11. Alford RL, Arnos KS, Fox M, et al, ACMG Working Group on Update of Genetics Evaluation Guidelines for the Etiologic Diagnosis of Congenital Hearing Loss, Professional Practice and Guidelines Committee. American College of Medical Genetics and Genomics guideline for the clinical evaluation and etiologic diagnosis of hearing loss. Genet Med. 2014 Apr. 16 (4):347-55
12. Joint Committee on Infant Hearing of the American Academy of Pediatrics, Muse C, Harrison J, Yoshinaga-Itano C, et al. Supplement to the JCIH 2007 position statement: principles and guidelines for early intervention after confirmation that a child is deaf or hard of hearing. Pediatrics. 2013 Apr. 131 (4): 1324-49.

Prognosis Tuli

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
Diskusi Terkait
Anonymous
12 Desember 2022
Obat ototoksik-THT ask the expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano, Sp.THT-KL, apa saja obat-obat ototoksik yang harus diwaspadai oleh dokter umum? Bagaimana dokter umum meminimalisir dampaknya? Terimakasih...
Anonymous
12 Desember 2022
Tata laksana untuk pasien presbiakusis - THT ask the expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Rano, Sp. THT-KL, pada pasien lansia dengan presbiakusis, apakah ada suplemen yang dapat mengurangi atau agar gejala tidak memburuk seiring...
Anonymous
15 Juli 2022
Gangguan Pendengaran pada Bayi - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Suyanti, Sp.THT-KLIjin bertanya dok. Bagaimana mengidentifikasi gangguan pendengaran pada bayi di fasilitas kesehatan primer dok? Apabila sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.