Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Perforasi Membran Timpani general_alomedika 2023-02-01T09:47:26+07:00 2023-02-01T09:47:26+07:00
Perforasi Membran Timpani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Perforasi Membran Timpani

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada perforasi membran timpani berfokus pada pengendalian etiologi yang sering mendasarinya, yaitu otitis media. Edukasi berupa menjaga telinga agar tetap kering dan menghindari faktor risiko perlu dilakukan pada pasien untuk mencegah perforasi yang berulang.

Edukasi Pasien

Edukasi diberikan pada pasien terkait kondisinya, yaitu terdapat lubang pada gendang telinga akibat infeksi ataupun trauma. Pasien diedukasi bahwa terdapat bagian-bagian tertentu dari gendang telinga yang dapat sembuh sendiri dalam waktu 3-4 minggu jika terdapat lubang, dan pasien tidak perlu khawatir. Namun, pasien harus menjaga agar telinga tetap kering sampai lubang pada gendang telinga sembuh.

Pada pasien yang telah mengalami perforasi membran timpani, pasien harus diedukasi untuk menjaga agar telinga tetap kering meski sudah sembuh, karena saluran telinga yang basah merupakan predisposisi terjadinya infeksi.[2]

Pasien juga diedukasi bahwa meski sebagian besar kasus lubang pada gendang timpani dapat sembuh sendiri, ada juga kasus dimana lubang menetap hingga 2 bulan lebih; pada kasus ini diperlukan koreksi dengan pembedahan. Pasien juga memerlukan evaluasi dan tindakan lebih lanjut dengan dokter spesialis THT apabila didapatkan penurunan pendengaran, atau lubang terdapat pada kuadran posterosuperior gendang telinga -- hal ini dikarenakan lubang pada bagian tersebut tidak dapat sembuh sendiri.[2]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian perforasi membran timpani adalah dengan menghindari perilaku yang berisiko menyebabkan perforasi, seperti penggunaan cotton bud, jepit rambut, atau batang korek api untuk membersihkan telinga. Pengendalian penyakit ini juga dapat dititikberatkan pada manajemen otitis media yang baik.[2]

Referensi

2. Dolhi N, Weimer AD. Tympanic Membrane Perforations. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557887/

Prognosis Perforasi Membran Timpani

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 11 September 2025, 08:08
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik pada TB, Pneumonia, ISK, dan Gonore - Rabu, 24 September 2025, pkl 14.00-15.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter! Webinar ALOMEDIKA hadir kembali dengan topik yang menarik dan akan sangat membantu praktik klinis Kita - "Silent Pandemic: Resistensi Antibiotik...
dr.m rizky
Dibalas kemarin, 16:23
Tb paru
Oleh: dr.m rizky
2 Balasan
Alo dok, mau bertanyaPada SS dibawah ini, dibagianĀ  TB paru kasus lalai berobat danĀ  mghntikan pgobatan di atas 2 minggu, di poin 1 sampai 5 ada mgnai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 September 2025, 15:40
Tebus Resep Tanpa Antri, Lebih Praktis dengan MyPatient!
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Di tengah kesibukan yang padat setiap hari, banyak pasien tidak punya waktu untuk menebus resep ke apotek. Dokter dapat mempermudah pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.