Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Perforasi Membran Timpani general_alomedika 2020-10-06T15:24:50+07:00 2020-10-06T15:24:50+07:00
Perforasi Membran Timpani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Pentalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Perforasi Membran Timpani

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Epidemiologi perforasi membran timpani hingga saat ini tidak ada data pasti, namun kasus perforasi lebih banyak ditemukan pada laki-laki dan bila dilihat dari usia, tingginya kasus perforasi pada anak disebabkan karena etiologi infeksi sedangkan pada orang dewasa disebabkan karena trauma.

Global

Tidak ada data pasti mengenai jumlah kasus perforasi membran timpani secara global. Sebuah survey menemukan bahwa 4% anak penduduk asli Amerika Serikat mengalami perforasi membran timpani. Insidensi perforasi membran timpani akibat trauma adalah 7 dari 1.000 orang. Perbandingan perforasi membran timpani pada laki-laki dan perempuan adalah 2:1.[1,2,5]

Perforasi membran timpani cukup sering ditemukan pada anak dan kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya kasus infeksi saluran pernapasan atas pada anak. Insidensi perforasi membran timpani spontan pada anak dengan otitis media akut berkisar antara 0–30%.[3,6]

Pada orang dewasa, perforasi membran timpani yang disebabkan trauma cukup sering terjadi karena tingginya kasus kekerasan pada populasi ini. Penyebab kedua tersering adalah membersihkan telinga menggunakan berbagai macam objek, seperti cotton bud, jepitan rambut, batang korek api, atau alat lain yang digunakan untuk mengambil benda asing.[1,9]

Indonesia

Hingga saat ini tidak ada data mengenai insidensi perforasi membran timpani di Indonesia.

Pada studi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dilaporkan bahwa 3,8% pasien yang datang ke poliklinik spesialis telinga hidung tenggorokan (THT) mengalami perforasi membran timpani. Studi lain di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, menemukan bahwa sebanyak 74,79% pasien dengan otitis media supuratif kronis mengalami perforasi membran timpani.[10,11]

Mortalitas

Kondisi perforasi membran timpani itu sendiri umumnya tidak menyebabkan mortalitas.

Mortalitas akibat perforasi membran timpani biasanya disebabkan oleh komplikasi yang dapat muncul bila tidak mendapatkan manajemen yang baik. Salah satu komplikasi perforasi membran timpani adalah infeksi intrakranial, seperti abses otak, yang berawal dari otitis media. Sebelum era pemberian antibiotik, mortalitas yang disebabkan oleh komplikasi intrakranial akibat otitis media adalah sebesar 76,4% dan setelah itu menurun hingga 18,4%.[12]

Referensi

1. Durack DT, Street AC. Fever of unknown origin—reexamined and redefined. Curr Clin Top Infect Dis 1991; 11:35–51.
2. Petersdorf RG, Beeson PB. Fever of unexplained origin: report on 100 cases. Medicine (Baltimore) 1961;40:1–30.
3. F. M. Fusco, R. Pisapia et al. Fever of unknown origin (FUO): which are the factors influencing the final diagnosis? A 2005-2015 systematic review. BMC Infectious Diseases (2019) 19:653
5. Gaeta GB, Fusco FM, Nardiello S. Fever of unknown origin: a systematic review of the literature for 1995-2004. Nucl Med Commun. 2006;27(3):205–11.
6. Cunha BA, Lortholary O, Cunha C. Fever if Unknown Origin: A Clinical Approach. The American Journal of Medicine (2015) 128, 1138.e1-1138.e15
9. El-Radhi. AS. Pathogenesis of Fever. Clinical Manual of Fever in Children. Springer International Publishing AG. 2018. https://doi.org/10.1007/978-3-319-92336-9_3
10. Bor DH, Etiologies of fever of unknown origin in adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/etiologies-of-fever-of-unknown-origin-in-adults
11. Mulders-Manders C, Simon A, Bleeker-Rovers C. Fever of unknown origin. Clinical Medicine 2015 Vol 15, No 3: 280–4
12. Sharma BK, Kumari S, Varma SC, et al. Prolonged undiagnosed fever in northern India. Trop Geogr Med 1992;44:32–6.

Etiologi Perforasi Membran Timpani
Diagnosis Perforasi Membran Timpani

Artikel Terkait

  • Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
    Pendekatan Diagnosis Tuli Mendadak
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
  • Metode Parent’s Kiss untuk Mengeluarkan Benda Asing dari Hidung Anak
    Metode Parent’s Kiss untuk Mengeluarkan Benda Asing dari Hidung Anak
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 20:30
Abses
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokPasien laki” usia 65 th dengan keluhan bisul di ketiak kiri sejak kurang lebih satu bulan yang lalu, semakin lama semakin membesar. Pasien sempat...
dr.Yulius Widjaya
Kemarin, 16:34
Sertifikat yg tak ada tanda tgn para pelaksana
Oleh: dr.Yulius Widjaya
7 Balasan
Hari ini saya mengikuti Webinar Def.zat besi kenali faktor resiko & strategi pencegahan.Telah mengikuti post test & dinyatakan lulus sertifikat dikirim tapi...
Anonymous
Kemarin, 10:15
Obat eye drop yang aman untuk anak usia 1 tahun
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, pasien laki-laki usia 1 tahun dengan mata merah karena kelilipan. Obat apa yang sekiranya aman untuk meredakan mata merah pada anak usia 1 tahun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.