Etiologi Mastoiditis
Etiologi mastoiditis adalah suatu proses infeksi. Pada mastioidits, perlu dipertimbangkan faktor inang, seperti imunitas mukos, anatomi tulang temporal, dan imunitas sistemik; dan faktor mikroba, seperti lapisan pelindungnya, resistensi antibiotik, dan kemampuan untuk menembus jaringan (strain invasif).
Hampir sebagian besar patogen yang menyebabkan mastoiditis adalah bakteri. Berikut ini adalah jenis-jenis mikroba yang paling sering menyebabkan infeksi pada mastoiditis.
- Streptococcus pneumoniae
- Grup A beta-hemolytic streptococci
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- Moraxella catarrhalis
- Haemophilus influenza
- Pseudomonas aeruginosa
- Mycobacterium sp.
- Fungi, seperti Aspergillus fumigatus[1,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko yang berperan pada mastoiditis terbagi menjadi faktor imunitas dan struktur anatomi.
Faktor Imunitas
Menurut data epidemiologi secara global, hampir sebagian besar kasus mastoiditis terjadi pada anak-anak, terutama pada anak-anak di bawah usia 2-3 tahun. Hal ini diakibatkan sistem imunitas tubuh pada anak masih belum siap untuk melawan patogen-patogen (virus, bakteri) penyebab infeksi pada tubuh kita. Orang dewasa juga dapat berisiko mengalami mastoiditis apabila memiliki kondisi immunocompromised, seperti pasien HIV atau kanker.
Struktur Anatomi
Selain dipengaruhi oleh faktor imunitas, struktur anatomi tertentu bisa menjadi faktor risiko terjadinya mastoiditis. Anak-anak cenderung memiliki tuba eustachius yang lebih pendek dan horizontal daripada orang dewasa, sehingga lebih rentan untuk mengalami otitis media akut (OMA).
Anak-anak dengan kondisi autism spectrum disorder diduga lebih rentan hingga dua kali lipat mengalami OMA dan mastoiditis. Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti, tetapi diduga berkaitan dengan kondisi low set ears pada anak autism spectrum disorder yang berkaitan erat dengan deformitas kraniofasial. Selain itu, ada juga pengaruh dari kondisi obstructive sleep apnea yang bisa menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD) dan infeksi telinga (glue ear).[7-8]