Pendahuluan Angina Ludwig
Angina Ludwig adalah selulitis progresif berpotensi fulminan yang melibatkan rongga sublingual, submental, dan submandibular pada dasar mulut. Infeksi ini dapat menyebar ke daerah mediastinum. Angina Ludwig ditandai dengan pembengkakan pada rongga submandibular dan menyebabkan elevasi lidah yang dapat menyebabkan obstruksi saluran napas yang fatal.[1-3]
Angina Ludwig pertama kali ditemukan oleh Karl Friedrich Wilhelm von Ludwig pada tahun 1836. Dia melakukan observasi terhadap 5 pasien dan menemukan gangren yang membentuk indurasi pada jaringan lunak leher yang kemudian melibatkan jaringan ikat yang menyelimuti otot di antara laring dan dasar mulut. Beberapa nama lain untuk Angina Ludwig adalah cynanche, carbunculus gangrenosum, angina maligna, morbus strangularis, dan garrotillo.[3,4]

Etiologi Angina Ludwig yang paling sering adalah infeksi gigi molar dua tiga rahang bawah. Agen penyebab Angina Ludwig yang paling sering ditemukan adalah gabungan dari bakteri aerob dan anaerob, termasuk flora normal rongga oral. Beberapa bakteri yang dilaporkan dapat menyebabkan Angina Ludwig antara lain Streptococcus viridans, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis.[5-9]
Angina Ludwig lebih sering terjadi pada lelaki dewasa. Sebuah studi menunjukkan angka kejadian Angina Ludwig adalah sebesar 4-8% dari seluruh infeksi jaringan lunak leher. Diagnosis ditegakkan secara klinis.[1,3,5,6,9,10]
Penatalaksanaan Angina Ludwig terutama adalah antibiotik yang adekuat dan menjaga patensi jalan napas. Bila diperlukan, dapat dilakukan pembedahan. Pemberian steroid intravena untuk mengurangi edema masih kontroversial.[3,8,9,12]