Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Infark Paru general_alomedika 2020-04-14T09:24:53+07:00 2020-04-14T09:24:53+07:00
Infark Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Pentalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Infark Paru

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Etiologi infark paru paling banyak adalah emboli paru, 30% emboli paru akan menyebabkan infark paru.[1,4]

Beberapa penyakit primer lain yang juga dapat mendasari terjadinya infark paru adalah:

  • Infeksi
  • Keganasan
  • Surgical iatrogenesis
  • Amyloidosis, sickle cell disease
  • Vaskulitis
  • Deep vein thrombosis (DVT)

  • Trombosis intrakardiak atau intraserebral
  • Penyakit jantung kronis[1,4]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya infark paru adalah faktor risiko yang menyebabkan penyakit primer yang dapat menyebabkan emboli paru, seperti :

  • Merokok
  • Obesitas (BMI >25 kg/m2)

  • Penyakit jantung
  • Sindrom nefrotik
  • Ventriculoatrial shunt
  • Penyakit autoimun
  • Penggunaan hormon estrogen
  • Kehamilan dan terminasi kehamilan
  • Penyakit pembekuan darah (procoagulant diseases), seperti factor V Leiden thrombophilia, defisiensi protein S, defisiensi protein C, lupus coagulant[1,4,7]

Merokok merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang dapat memicu respon inflamasi. Respon inflamasi menyebabkan penyempitan saluran udara dan emfisema pulmonal. Merokok juga dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas barrier alveolar dan kapiler, sehingga  bisa menjadi risiko infark paru.[1,4,7]

Penggunaan hormon estrogen, termasuk penggunaan pil KB, menyebabkan peningkatan komponen estrogen dalam darah. Kondisi ini diketahui dapat meningkatkan level faktor koagulasi pada plasma, dan menurunkan faktor antikoagulan dan tissue factor pada jalur inhibitor. Begitu pula pada kehamilan akan terjadi peningkatan faktor koagulasi secara fisiologis, di mana perubahan ini terjadi hingga 8 minggu pasca persalinan.[1,4,7]

 

 

 

Referensi

1. Emerling A, Cook J. Pulmonary Infarction. 2019. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537189/
4. Huang LH. Pulmonary Infarction. 2015. Available at: https://emedicine.medscape.com/article/908045-overview
7. Gibson GN, Copeland JC, et al. Pulmonary Infarction: Right Upper Quadrant Pain as a Presenting Symptom With Review of Typical Computed Tomography Imaging Features. 2018. 11-12. Available at: https://academic.oup.com/milmed/article/183/11-12/e779/5034845

Patofisiologi Infark Paru
Epidemiologi Infark Paru
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 16:04
Ekstraksi gigi pada pasien hipertensi
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, saya mau bertanya, untuk pasien dengan hipertensi, dengan tekanan darah maksimal berapa yang bisa dilakukan tindakan ekstraksi. Dan apa saja yang...
Anonymous
Kemarin, 14:28
Obat yang sesuai untuk mengatasi konstipasi pada pasien hemorrhoid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, saya ada pasien dengan hemorrhoid grade 2 dan konstipasi (sangat nyeri untuk BAB), kira kira apakah obat pencahar dan obat hemorrhoid yang tepat?...
dr. Felicia
Kemarin, 12:59
Ask the Expert Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi di Forum Diskusi Alomedika - Rabu, 28 Juni 2022, Pukul 15.00-17.00 WIB
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
Alo Dokter! Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi dan Onkologi. Yuk, catat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.