Epidemiologi Schizophrenia
Epidemiologi schizophrenia atau lebih sering disebut skizofrenia merupakan penyakit yang umum terjadi di seluruh dunia baik dari negara berkembang maupun negara maju dan hal ini berlaku pula di Indonesia dengan daerah perkotaan seperti DKI Jakarta menempati urutan pertama. Angka mortalitas pada pasien dengan gangguan ini juga relatif tinggi akibat keinginan untuk bunuh diri pada pasien karena tidak tahan dengan halusinasi yang terjadi pada dirinya. [8,10]
Global
Epidemiologi schizophrenia secara global diperkirakan sekitar 1% di seluruh dunia. Perkiraan prevalensi dari negara tidak berkembang secara signifikan lebih rendah jika dibandingkan dari negara berkembang atau maju. Imigran-imigran yang menuju ke negara maju menunjukkan peningkatan angka schizophrenia yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya. [8]
Indonesia
Epidemiologi schizophrenia di Indonesia pada sebuah survei nasional pada tahun 2007 ditemukan bahwa prevalensi nasional schizophrenia adalah 4,6 per seribu orang dengan prevalensi tertinggi terdapat di DKI Jakarta dan prevalensi terendah pada Maluku. [10]
Mortalitas
Angka mortalitas pada pasien dengan schizophrenia memiliki angka yang tinggi akibat dorongan bunuh diri pada pasien. Namun, penelitian terbaru memperkirakan bahwa hingga 50% pasien schizophrenia mencoba untuk bunuh diri dan 13% dari semua kematian akibat bunuh diri disebabkan oleh schizophrenia. Orang dengan schizophrenia cenderung menggunakan metode yang keras dalam menanggapi halusinasi suara dan delusi/waham yang dialaminya dibandingkan dengan pasien lain. Dibandingkan dengan populasi umum, orang dengan schizophrenia memiliki risiko delapan kali lipat untuk bunuh diri. [8]