Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Gangguan Psikotik Akut general_alomedika 2020-10-26T14:46:02+07:00 2020-10-26T14:46:02+07:00
Gangguan Psikotik Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Psikotik Akut

Oleh :
dr. Zuhrotun Ulya, Sp.KJ, M.H
Share To Social Media:

Etiologi spesifik gangguan psikotik akut tidak diketahui, tetapi terdapat faktor-faktor yang berperan terhadap terjadinya penyakit ini. Faktor-faktor tersebut adalah faktor genetik, biologi, kepribadian, dan respons terhadap stres.[13]

Faktor Genetik

Sebuah studi kohort yang dilakukan oleh Castagnini, et al. (2013) mengemukakan bahwa seseorang memiliki peningkatan risiko sebesar 2 kali lipat ketika memiliki faktor risiko genetik (terutama pada first-degree relative, seperti hubungan langsung antara ayah atau ibu dan anak) dibandingkan tanpa riwayat genetik. Risiko ini semakin besar apabila dalam garis keluarga memiliki riwayat schizophrenia dan/atau gangguan bipolar. [14]

Faktor Biologi

Faktor biologi dikaitkan dengan komponen biokimia, fisiologi dan aktivitas otak. Komponen biokimia dan fisiologi didasarkan pada hipotesis dopamin di dalam otak yang mengalami peningkatan terutama pada area mesolimbik sehingga memunculkan gejala seperti delusi, halusinasi, perilaku bizarre dan pembicaraan yang kacau. [1]

Hasil studi mengemukakan adanya pasien gangguan psikotik akut yang memiliki kelainan berupa mikrodelesi kromosom 2q37 yang menyebabkan pasien memiliki gejala agitasi, pembicaraan berulang, waham nihilistik hingga gangguan tidur. Studi yang berbeda menunjukkan adanya perubahan terhadap komponen aktivitas otak pada orang yang terpapar stres tinggi dan berulang seperti halnya pasien gangguan psikotik akut. [15]

Paparan kronis stres psikis yang berasal dari masalah kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial berhubungan dengan perubahan proses dan konektivitas regio kortikostriatal yang mengarah pada gangguan psikotik. Hasil resting state MRI pada orang yang sering terpapar stress psikososial menunjukkan peningkatan konektivitas antara ventral striatum inferior, girus supramarginal kanan, operculum insular dan girus temporal tengah. [16] 

Faktor Ciri Kepribadian

Kepribadian schizoid sering menjadi kepribadian dasar seseorang yang mengalami gangguan psikotik akut, namun ciri kepribadian lain juga memiliki risiko mengalami gangguan serupa, di antaranya ciri kepribadian cemas, dependen, histrionik, narsisistik, paranoid dan anankastik. [17]

Seseorang dengan kerentanan terhadap masalah, pendiam, tertutup, selalu memilih aktivitas sendiri, kurang bisa menunjukkan kehangatan dalam sosial dan aspek hidup, kurang bisa menerima kritik memiliki kerentanan mengalami gangguan psikotik akut. Kondisi ini akan membawa seseorang masuk dan lebih nyaman dengan fantasi yang dimiliki dan mengalami alienasi dari lingkungan sekitar hingga akhirnya muncul manifestasi gejala psikotik.[12] 

Referensi

1. Harrison, P., Cowen, P., Burns, T., & Fazel, M. (2018). Shorter Oxford Textbook of Psychiatry Seventh Edition. Oxford: Oxford University Press.
12. De Masi, F. (2017, December). Some Paths Towards Psychotic Alienation. American Journal Psychoanalysis, 77(4), 347-358. doi:10.1057/s11231-017-9111-8
13. Sadock, B. J., Sadock, V. A., & Ruiz, P. (2017). Kaplan & Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry Tenth Edition. In R. Mojtabai, L. J. Fochtmann, & E. J. Bromet, Other Psychotic Disorders (pp. 4040-4055). Philadelphia: Wolters Kluwer.
14. Castagnini, A., Laursen, T., Mortensen, P., & Bertelsen, A. (2013, November). Family psychiatric morbidity of acute and transient psychotic disorders and their relationship to schizophrenia and bipolar disorder. Psychology Medicine, 43(11), 2369-2375. doi:10.1017/S0033291713000044
15. Lally, K., Ibrahim, N., Kelly, M., & Gulati, G. (2017, November 27). Brief Psychotic Episode in a Patient with Chromosome 2q37 Microdeletion Syndrome. BMJ Case Report, 221. doi:10.1136/bcr-2017-221012
16. McCutcheon, R. A., Bloomfield, M. A., Dahoun, T., Mehta, M., & Howes, O. D. (2018, December 17). Chronic Psychosocial Stressors are Associated with Alterations in Salience Processing and Corticostriatal Connectivity. Schizophrenia Research, 18, 1-9. doi:10.1016/j.schres.2018.12.011
17. Sevilla-Llewellyn-Jones, J., Cano-Dominiguez, P., de-Luis, M. A., Penuelas-Calvo, I., Espina-Eizaguirre, A., Moreno-Kustner, B., & Ochoa, S. (2017, April). Personality Traits and Psychotic Symptoms in Recent Onset of Psychosis Patients. Comprehension Psychiatry, 74, 109-117. doi:10.1016/j.comppsych.2017

Patofisiologi Gangguan Psikotik ...
Diagnosis Gangguan Psikotik Akut

Artikel Terkait

  • Mengenal Lebih Dekat Program Early Intervention in Psychosis
    Mengenal Lebih Dekat Program Early Intervention in Psychosis
  • Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
    Telemedicine dan Peresepan Obat Psikotropika Selama COVID-19
  • Profilaksis Antipsikotik pada Pasien Risiko Tinggi Gangguan Psikotik
    Profilaksis Antipsikotik pada Pasien Risiko Tinggi Gangguan Psikotik
  • Hendaya Kognitif pada Pasien Psikotik
    Hendaya Kognitif pada Pasien Psikotik
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
10 Februari 2022
Membedakan neurosis dan psikosis - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Lahargo SpKJ,Bagaimana membedakan pasien masih neurosis dengan sudah gejala ringan/menuju psikosis? Pasien dengan tanda utama apa yang harus kami...
Anonymous
12 Juni 2021
Pasien dengan keluhan pusing dan mual pasca trauma kepala bagian belakang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien datang dengan keluhan pusing dan mual setelah dipukul kepala bagian belakang sebanyak 1 kali, mual +, muntah -,Riw. Kaku seluruh badan hanya sebentar,...
Ariyanto Yanwar, M.Psi., Psikolog
05 Mei 2021
Kesulitan interaksi dengan orang lain
Oleh: Ariyanto Yanwar, M.Psi., Psikolog
1 Balasan
Saya sangat sering mendapatkan klien di mana permasalahan yang dialami adalah berhubungan dengan kesulitan dengan orang lain.. biasanya klien berhadapan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.