Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Epidemiologi Strongyloidiasis general_alomedika 2019-08-30T08:22:06+07:00 2019-08-30T08:22:06+07:00
Strongyloidiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Strongyloidiasis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Epidemiologi strongyloidiasis lebih tinggi di wilayah tropis dan subtropis. Strongyloidiasis merupakan penyakit endemis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Global

Strongyloides stercoralis diperkirakan menginfeksi 10-40% populasi pada negara tropis dan subtropis. Pada negara dengan sumber daya terbatas, serta kondisi alam dan sosioekonomi yang mendukung, tingkat infeksi dilaporkan dapat mencapai 60%.

Brazil dan Thailand merupakan negara endemik dengan tingkat infeksi tertinggi. Brazil memiliki prevalensi infeksi Strongyloides stercoralis sebesar 13%. Prevalensi strongyloides di Thailand mencapai 23,7%.

Infeksi pada negara selain tropis dan subtropis dapat terjadi dengan dukungan faktor sanitasi dan kondisi hidup yang buruk, sehingga prevalensi strongyloidiasis ditemukan tinggi pada imigran, pengungsi, wisatawan, veteran perang, dan pasien imunodefisiensi. [4,10]

Indonesia

Indonesia, sebagai bagian dari Asia Tenggara, merupakan negara endemik strongyloidiasis. Tidak banyak studi yang membahas tentang prevalensi nasional strongyloidiasis di Indonesia. Pada sebuah tinjauan yang membahas 6 studi epidemiologi di Indonesia, prevalensi strongyloidiasis diperkirakan mencapai 7,6%. [10]

Mortalitas

Mortalitas strongyoloidiasis disebabkan oleh infeksi yang berat seperti strongyloidiasis hyperinfection syndrome dan disseminated strongyloidiasis. Menurut data Los Angeles County Department of Public Health (LACDPH), terdapat 14-29 kasus kematian terkait strongyloidiasis setiap tahunnya pada periode 1991–2006.

Pada studi yang melibatkan 30 pasien dengan strongyloidiasis di Buenos Aires, tingkat mortalitas dilaporkan mencapai 20% (6 subjek). Tingkat mortalitas pada studi tersebut dikaitkan dengan koinfeksi HIV dan jumlah CD4. [6,11,12]

Referensi

4. Beknazarova M, Whiley H, Ross K. Strongyloidiasis: a disease of socioeconomic disadvantage. International journal of environmental research and public health. 2016 May;13(5):517.
6. WGO Review Team. Management of Strongyloidiasis. World Gastroenterology Global Guidelines, 2018. http://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/management-of-strongyloidiasis-english-2018.pdf
10. Schär F, Trostdorf U, Giardina F, Khieu V, Muth S, Marti H, Vounatsou P, Odermatt P. Strongyloides stercoralis: global distribution and risk factors. PLoS neglected tropical diseases. 2013 Jul 11;7(7):e2288.
11. Corti M, Villafane MF, Trione N, Risso D, Abuin JC, Palmieri O. Infection due to Strongyloides stercoralis: epidemiological, clinical, diagnosis findings and outcome in 30 patients. Revista chilena de infectologia: organo oficial de la Sociedad Chilena de Infectologia. 2011 Jun;28(3):217-22.
12. Croker C, She R. Notes from the field: increase in reports of strongyloides infection—Los Angeles county, 2013–2014. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2015;64:922-3.

Etiologi Strongyloidiasis
Diagnosis Strongyloidiasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 20:56
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Acuan untuk jasa dan tindakan yang dijamin BPJS berbeda2 menurut faskes, apakah ada sejawat yang memiliki acuan tarif pelayanan dokter?, Baik tindakan maupun...
dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
Kemarin, 18:46
BLOOD 2022
Oleh: dr. I Made Bayu Indratama, Sp.PD
1 Balasan
Bali Hematology and Oncology Update (BLOOD) 2022
Anonymous
Kemarin, 15:44
Serumen prop pada pasien perforasi membran timpani
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok !Bagaimana tatalaksana serumen prop pada pasien dengan perforasi membran timpani?Apakah irigasi harus dengan cairan h2o2 atau dengan air hangat saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.