Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Salmonellosis monika-natalia 2022-11-28T12:58:08+07:00 2022-11-28T12:58:08+07:00
Salmonellosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Salmonellosis

Oleh :
dr.Kezia E Simanjuntak
Share To Social Media:

Patofisiologi salmonellosis dimulai dari konsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella sp. Bakteri ini dikenal dapat menyebabkan beberapa penyakit, termasuk demam tifoid dan salmonellosis.

Salmonellosis adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh seluruh serotipe Salmonella kecuali Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi. Beberapa spesies yang dapat menyebabkan salmonellosis adalah Salmonella typhimurium, Salmonella enteritidis, Salmonella newport, dan Salmonella Heidelberg.[5]

Transmisi dan Invasi Salmonella

Bakteri Salmonella sp ditransmisikan secara oral, baik melalui makanan ataupun minuman terkontaminasi, kontak dengan feses hewan yang terkontaminasi, maupun kontak antara manusia dengan manusia yang terkontaminasi. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, bakteri ini mampu bertahan melewati rendahnya pH asam lambung dan kemudian dapat menempel pada lumen intestinal, terutama pada M cells dari Peyer patch.

Dengan bantuan fagosom, bakteri akan masuk ke dalam lamina propria dan memicu peningkatan produksi neutrofil. Peningkatan neutrofil inilah yang menimbulkan reaksi lokal pada penderita, yang bermanifestasi sebagai beberapa gejala, utamanya gangguan saluran cerna berupa diare.[1,3,6]

Referensi

1. CDC. Information for Healthcare Professionals and Laboratories. 2022. https://www.cdc.gov/salmonella/general/technical.html
3. Zha L, Garrett S, Sun J. Salmonella Infection in Chronic Inflammation and Gastrointestinal Cancer. Diseases. 2019 Mar 10;7(1):28. doi: 10.3390/diseases7010028. PMID: 30857369; PMCID: PMC6473780.
5. Kurtz JR, Goggins JA, McLachlan JB. Salmonella infection: Interplay between the bacteria and host immune system. Immunol Lett. 2017 Oct;190:42-50. doi: 10.1016/j.imlet.2017.07.006. Epub 2017 Jul 15. PMID: 28720334; PMCID: PMC5918639.
6. Klochko A. Salmonella Infection (Salmonellosis). Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/228174

Pendahuluan Salmonellosis
Etiologi Salmonellosis

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
  • Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
    Video Alomedika - Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid
Diskusi Terkait
Anonymous
22 November 2022
Diet untuk penderita tifoid - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Kurnia SpGKDiet apa yang dianjurkan dan tidak boleh untuk penderita tifoid?
Anonymous
10 November 2022
Apakah pemeriksaan widal dapat dilakukan di hari ketiga demam?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien mengeluh demam sudah 4 hari, dan selalu tinggi di atas 38⁰ C dan pasien sudah melakukan pemeriksaan DL, Widal d Klinik lain...
dr.Medaria Pulungan
03 November 2022
Demam naik turun, ruam di seluruh badan, dan BAB hitam
Oleh: dr.Medaria Pulungan
3 Balasan
Selamat sore dokter , izin berdiskusi. Umur pasien 23 tahun . Laki laki. Pertama masuk ke klinik dengan keluhan demam,mual. Demamnya lebih sering siang ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.