Penatalaksanaan Giardiasis
Penatalaksanaan giardiasis awal adalah mengatasi keadaan dehidrasi bila ditemukan pada pasien. Beberapa kasus giardiasis bersifat self-limited, sehingga beberapa klinisi memilih observasi saja untuk kasus giardiasis dengan gejala ringan. Walaupun demikian, pemberian medikamentosa dapat bermanfaat untuk mempersingkat durasi penyakit, mengurangi risiko penularan, dan mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang.[6]
Medikamentosa
Medikamentosa yang terbukti efektif dan paling sering digunakan untuk giardiasis adalah metronidazole, tinidazole, nitazoxanide, dan albendazole. Berikut ini dosis medikamentosa yang dapat diberikan pada pasien giardiasis.
- Metronidazole diberikan dengan dosis 250-500 mg, 3 kali sehari, selama 5-10 hari. Dosis untuk anak-anak adalah 30-50 mg/kgBB, dibagi dalam 3 dosis pemberian per hari
- Tinidazole dapat diberikan dengan dosis tunggal 2 gram atau 50 mg/kgBB, maksimal 2 gram
- Nitazoxanide diberikan dengan dosis 7,5 mg/kgBB atau 100-200 mg, 2 kali per hari selama 3 hari
- Albendazole diberikan dengan dosis 400 mg, 1 kali per hari selama 5-10 hari[2,5-7]
Pemberian metronidazole pada wanita hamil trimester pertama perlu berhati-hati karena dapat meningkatkan risiko bibir sumbing. Edukasi pasien untuk menghindari konsumsi alkohol selama pengobatan metronidazole untuk menghindari efek mual, sakit kepala, dan wajah memerah.[2]
Obat paromomycin bisa menjadi alternatif medikamentosa pada wanita hamil trimester pertama karena absorpsi sistemik yang lebih rendah. Dosis pemberiannya adalah 1,5 gram per hari selama 5-10 hari.[2,12]
Terapi Suportif
Terapi suportif giardiasis berupa rehidrasi oral atau rehidrasi intravena sesuai dengan penatalaksanaan dehidrasi pada diare. Koreksi elektrolit juga diperlukan bila ada gangguan keseimbangan elektrolit.[2,6]