Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Giardiasis general_alomedika 2021-01-12T20:08:02+07:00 2021-01-12T20:08:02+07:00
Giardiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Giardiasis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Patofisiologi giardiasis belum dipahami sepenuhnya. Trofozoit Giardia memiliki diskus ventral yang memungkinkan parasit melekat pada epitel usus tanpa menginvasinya. Di stadium trofozoit, Giardia intestinalis dapat menimbulkan beberapa kelainan sebagai berikut:

  • Kerusakan mikrovili brush border

  • Defisiensi dan penurunan aktivitas enzim brush border usus
  • Defisiensi disakarida
  • Pelepasan zat sitopatik berupa proteinase thiol dan lectin yang memiliki sifat merusak epitel usus.
  • Meningkatnya jumlah bakteri normal usus
  • Aktivasi limfosit T akibat perubahan pada epitel tight junction oleh parasit
  • Atrofi vili usus dan apoptosis enterosit[1-3]

Interaksi kelainan-kelainan tersebut menyebabkan peningkatan permeabilitas usus, hipersekresi anion dan cairan ke dalam usus, peningkatan produksi mukus, peningkatan motilitas usus halus, malabsorpsi nutrisi, dan disfungsi barrier usus.[1,2,6,9]

Cara Penularan

Cara penularan giardiasis terutama melalui rute fekal-oral, mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Giardiasis juga termasuk penyakit zoonosis, kista parasit akan dikeluarkan bersama feses hewan yang terinfeksi dan mengkontaminasi lingkungan.[1,2]

Manusia dapat tertular apabila mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi kista Giardia. Hanya dibutuhkan 10 kista Giardia untuk dapat menimbulkan infeksi simtomatik pada manusia. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan pasien giardiasis atau kontak dengan hewan terinfeksi.[1,2,6]

Siklus Hidup

Siklus hidup Giardia terbagi menjadi 2 stadium, yakni stadium trofozoit dan kista. Dalam tubuh manusia, kista Giardiasis intestinalis mengalami ekskitasi di lambung dan duodenum karena paparan asam lambung dan enzim pankreas. Dari kista keluar parasit dalam stadium trofozoit yang akan bermultiplikasi di usus halus dengan cepat (berlipat ganda setiap 9-12 jam).[1,2]

Trofozoit yang sampai di kolon akan mengalami enkistasi kembali ke bentuk kista karena kondisi pH netral dan adanya garam empedu. Kista Giardia kemudian keluar bersama feses dan dapat bertahan hidup 28-84 hari di air tawar dan lingkungan bersuhu rendah. Trofozoit juga dapat keluar bersama feses namun tidak dapat bertahan lama di lingkungan seperti kista.[1,5]

Referensi

1. Nazer H. Giardiasis. Medscape, 2018 https://emedicine.medscape.com/article/176718-overview.
2. Dunn N, Juergens AL. Giardiasis. [Updated 2020 May 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513239/
3. Allain T, Buret AG. Chapter Five – Pathogenesis and post-infectious complications in giardiasis. Advances in Parasitology. 2020;107:173-199. https://doi.org/10.1016/bs.apar.2019.12.001
5. Minetti C, Chalmers RM, Beeching NJ, Probert C, Lamden K. Giardiasis. BMJ. 2016;355:i5369.
6. Leung AKC, Leung AMM, Wong AHC, Sergi CM, Kam JKM. Giardiasis: An overview. Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug Discovery. 2019;13:134-143.
9. Halliez MCM, Buret AG. Extra-intestinal and long term consequences of Giardia duodenalis infections. World J Gastroenterol. 2013;19(47):8974-8985.

Pendahuluan Giardiasis
Etiologi Giardiasis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 10:54
Apakah gejala dibawah tersebut sudah bisa di diagnosis HFMD ( Hand foot and Mouth Disease)?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien anak umur 4 tahun / perempuan. Dengan gejala Bercak kemerahan di telapak tangan, kaki, dan betis namun tidak ada kemerahan dibagian mulut, gejala...
dr. Intan Fajriani
Hari ini, 10:51
Live Webinar Alomedika - Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak. Sabtu, 2 Juli 2022. Pukul : 14.00 - 15.30
Oleh: dr. Intan Fajriani
1 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Defisiensi Zat Besi: Kenali Faktor Risiko dan Strategi Pencegahannya pada Anak."Narasumber : dr....
dr.Prionoto
Hari ini, 07:54
Sertifikat kompetensi
Oleh: dr.Prionoto
2 Balasan
Alo dokter, mau Tanya tentang serkom, sy blm dapat lembaranya... Bgm cara mendapatkannya... Klo tdk salah pernah sdh terbit tapi dokumennya blm dikirim ke...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.