Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Giardiasis general_alomedika 2024-03-18T09:52:30+07:00 2024-03-18T09:52:30+07:00
Giardiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Giardiasis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Menurut laporan epidemiologi, giardiasis merupakan infeksi saluran pencernaan akibat protozoa yang paling banyak ditemukan, yakni ditemukan pada 2% orang dewasa dan 8% anak-anak.[2]

Global

Giardiasis adalah penyebab diare yang dapat ditemukan secara global. Sekitar 33% populasi di negara-negara berkembang diestimasi pernah mengalami giardiasis. Angka prevalensi nyatanya juga mungkin lebih tinggi daripada angka estimasi karena sekitar 50-70% kasus infeksi Giardia bersifat asimtomatik.[2,6]

Prevalensi giardiasis di negara-negara berkembang adalah sekitar 20-30%, sedangkan prevalensi di negara-negara maju adalah sekitar 2-7%. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, kelompok usia yang paling banyak mengalami giardiasis adalah anak usia 0-4 tahun. Insiden tertinggi ada di akhir musim panas hingga awal musim gugur akibat meningkatnya aktivitas di air tawar, misalnya berenang di sungai atau danau.[2,6]

Indonesia

Saat ini belum ada data epidemiologi nasional mengenai giardiasis di Indonesia. Data yang ada hanyalah laporan dari beberapa fasilitas kesehatan dengan jumlah sampel yang kecil. Menurut data yang ada, giardiasis terutama rentan terjadi pada anak-anak yang mempunyai kebiasaan tidak menggunakan alas kaki, tidak mencuci tangan, dan tidak menjaga kebersihan kuku.[11]

Mortalitas

Mortalitas akibat giardiasis jarang terjadi. Namun, risiko mortalitas meningkat pada bayi, pasien lansia, atau pasien malnutrisi.[1,8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Nazer H. Giardiasis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/176718-overview
2. Dunn N, Juergens AL. Giardiasis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513239/
6. Leung AKC, Leung AMM, Wong AHC, et al. Giardiasis: An overview. Recent Patents on Inflammation & Allergy Drug Discovery. 2019;13:134-143.
8. Rumsey P, Waseem M. Giardia Lamblia Enteritis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531495/
11. Nengsih DS, Saputro SA, Diyanah KC. Prevalensi giardiasis dan kondisi hygiene perorangan murid paud di KB-TK Al Amin Paciran Lamongan. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2020;19(2):94-100.

Etiologi Giardiasis
Diagnosis Giardiasis
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 7 jam yang lalu
Bagaimana merujuk pasien dengan ide bunuh diri - pakai fitur Rujukan di myPatient
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
1 Balasan
ALO DokterSaya pernah merawat pasien dengan insomnia. Namun, setelah digali lebih lanjut pasien memiliki perilaku self harm dan saya butuh merujuk ke dokter...
Anonymous
Dibalas 9 jam yang lalu
Apakah salah obat yang seharusnya tetes mata menjadi tetes telinga dapat menimbulkan efek samping?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, Assalamualaikum,,, ts sekalian mohon masukan nya,,, apa yg harus kita lakukan jika apoteker salah memberikan obat, yg seharusnya erlamicetin tts...
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Pemberian Antitetanus pada luka gigitan hewan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Selamat malam, izin bertanya dok. Saya mendapatkan pasien anak usia 2 th dibawa ibunya berobat krn digigit kucing liar 1hr lalu. Luka bengkak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.