Epidemiologi Anthrax
Epidemiologi anthrax tergantung pada tingkat paparan pada hewan yang terkontaminasi. Data kasus anthrax nonindustrial mencerminkan kondisi hewan ternak di wilayah tersebut. [5]
Global
Anthrax diperkirakan terjadi sebanyak 2.000–20.000 kasus di seluruh dunia tiap tahunnya. Namun kasus anthrax juga terjadi secara sporadik, contohnya pada tahun 1979 terjadi 79 kasus anthrax di sebuah laboratorium di Rusia yang mengakibatkan 68 orang meninggal dunia. Selain itu, pada tahun 2010 di Bangladesh anthrax menyebabkan kematian pada 600 orang akibat konsumsi daging yang terkontaminasi.
Di Amerika Serikat, anthrax ditemukan kurang dari 1 kasus per tahun. Di Afrika Selatan, selama periode 2005-2017 terdapat 100 kasus terduga anthrax d Cape Utara dan Mpumalanga, namun hanya 3 yang terkonfirmasi secara laboratorium. [2,3,5,11]
Indonesia
Penyakit anthrax tercatat pernah terjadi sebanyak 17 kasus di D.I. Yogyakarta pada tahun 2017. Sumber lain menyebutkan terdapat 25 kasus anthrax di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dan 18 kasus anthrax di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003-2007. [12,13]
Mortalitas
Mortalitas anthrax berkisar 1-2% jika penatalaksanaan dilakukan segera dengan pemberian antibiotik. Namun jika penanganan tidak dilakukan, maka mortalitas penyakit anthrax dapat meningkat menjadi 20% untuk anthrax kutaneus, 25-75% untuk anthrax gastrointestinal, dan > 80% untuk anthrax inhalasi. [2,14] Saat kondisi pasien dengan anthrax gastrointestinal semakin parah, pasien dapat mengalami diare dan hemoroid.