Epidemiologi Ankilostomiasis
Epidemiologi ankilostomiasis atau infeksi cacing tambang lebih banyak terjadi pada daerah tropis dan subtropis, seperti Asia timur, Asia tenggara, Cina, dan Afrika. Diperkirakan terdapat 1.5 milyar orang terinfeksi cacing. Ankilostomiasis umumnya mengenai anak usia sekolah dan pra sekolah. Infeksi cacing juga merupakan salah satu masalah penyakit tropis di Indonesia dan infeksi cacing tambang merupakan salah satu jenis infeksi cacing yang umum ditemukan. [1,3,16]
Global
Berdasarkan data WHO, diperkirakan 1.5 milyar orang terinfeksi cacing, sekitar 60% merupakan populasi anak-anak. Infeksi cacing tambang, seperti cutaneous larva migrans, merupakan salah satu yang paling umum ditemukan, terutama di India, Asia Timur, Asia Tenggara, Amerika latin, Afrika, dan Karibia. [1,3,13]
Sebuah penelitian epidemiologi luas mendapatkan infeksi Ancylostoma cukup tinggi, yaitu sekitar 6% di negara-negara Asia, seperti Malaysia, Thailand, dan Laos. Dalam beberapa tahun terakhir juga ditemukan peningkatan infeksi A. ceylanicum secara luas, sekitar 19-73 juta penduduk Asia diperkirakan terinfeksi cacing Ancylostoma ceylanicum. [15,17]
Indonesia
Infeksi cacing merupakan masalah yang sering ditemukan di Indonesia. Cacing tambang merupakan salah satu jenis cacing yang umum ditemukan.
Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2) tahun 2003 didapatkan angka infeksi cacing nasional adalah 8,9%.
Indonesia merupakan salah satu negara endemis infeksi cacing tambang dan soil-transmitted helminth (STH) lainnya. Berdasarkan hasil survei departemen kesehatan, prevalensi infeksi cacing mencapai 76,67% pada tahun 2012 dan lebih sering pada anak kelompok usia 1 - 6 tahun hingga 7 - 12 tahun. [3,4,16,18]
Sebuah penelitian di Kalimantan pada 106 anak sekolah mendapatkan bahwa terdapat 17% anak menderita infeksi cacing, di mana 17% dari kasus tersebut merupakan infeksi cacing tambang. [4]
Penelitian lain di Labuan, Sulawesi pada 241 subjek mendapatkan infeksi cacing tambang sebanyak 9.13% pada anak perempuan dan 7.88% pada anak laki-laki usia sekolah. Donggala merupakan provinsi dengan infeksi cacing tambang tertinggi (11.95%). [3,4,18]
Mortalitas dan Morbiditas
Ankilostomiasis umumnya tidak menyebabkan mortalitas secara langsung. Mortalitas dapat terjadi terkait komplikasi kronik, seperti anemia kronis ataupun malnutrisi berat.
Anemia dan malnutrisi berkepanjangan dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, berisiko mengakibatkan retardasi mental. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan dalam kehamilan. [8,13,19]