Prognosis Kanker Esofagus
Prognosis kanker esofagus umumnya buruk, namun adenokarsinoma memiliki prognosis jangka panjang pasca reseksi lebih baik dibandingkan karsinoma sel skuamosa.[3]
Komplikasi
Komplikasi mencakup komplikasi akibat penyakit itu sendiri berupa progresivitas ke stadium lebih lanjut dan komplikasi pasca terapi, baik pembedahan maupun kemoradioterapi.
Komplikasi kanker esofagus adalah anemia, yang diakibatkan perdarahan samar dari traktus gastrointestinal;suara serak, yang diakibatkan paralisis saraf laringeal rekurens;serta pneumonia rekurens, yang diakibatkan regurgitasi.
Komplikasi pasca pembedahan adalah sebagai berikut:
- Komplikasi kardiopulmonal: atelektasis, efusi pleura, pneumonia, aritmia, infark miokard
- Komplikasi septik: infeksi luka operasi, kebocoran anastomosis, pneumonia [2]
Komplikasi pasca kemoradioterapi mencakup:
-
Early toxicity: fistula esofagus, gagal hepar, pneumonitis akibat radiasi, sudden death
Late toxicity: efusi pleura, efusi perikardium, pneumonitis, iskemi jantung, sudden death, keganasan sekunder [14]
Prognosis
Kanker esofagus adalah keganasan dengan prognosis buruk akibat perkembangannya yang progresif dan sering tidak disadari. Diagnosis dini dan terapi yang adekuat berperan penting dalam meningkatkan prognosis.[5]
Tingkat kesintasan 5 tahun kanker esofagus kurang dari 10%, sedangkan pada pasien yang mendapat terapi komprehensif mulai dari kanker stadium awal, tingkat kesintasan 5 tahun dapat mencapai 90%. Sebuah studi menunjukkan bahwa pasca pembedahan, tingkat kesintasan 5 tahun adalah 47% pada adenokarsinoma dan 37% pada karsinoma sel skuamosa.[3,5]
Panjang tumor esofagus turut berperan mendeteksi kesintasan jangka panjang pada kasus adenokarsinoma. Tingkat kesintasan 5 tahun adalah 78% pada pasien dengan panjang tumor kurang dari 2 cm dan 29% pada pasien dengan panjang tumor lebih dari 2 cm.[2]