Epidemiologi Kanker Esofagus
Epidemiologi kanker esofagus bervariasi berdasarkan lokasi geografis.[3] Kanker esofagus merupakan kanker paling sering urutan kedelapan di seluruh dunia dan menempati urutan keenam penyebab kematian akibat kanker. Lebih dari separuh kematian yang berhubungan dengan kanker esofagus terjadi di Cina.[1,5]
Global
Secara global, karsinoma sel skuamosa memiliki prevalensi tertinggi dengan insidensi puncak di usia 70an, sedangkan di beberapa negara maju seperti Australia, Finlandia, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat, adenokarsinoma lebih sering ditemukan.[3]
Insidensi kanker esofagus adalah 3-6 kasus per 100.000 orang, namun area geografis tertentu memiliki insidensi jauh lebih tinggi.[2] Insidensi tertinggi terletak dalam dua jalur geografis. Jalur pertama terletak dari timur laut Cina ke Timur Tengah, area “Asian esophageal cancer belt” dengan insidensi 100 kasus per 100.000 orang setiap tahunnya, dan jalur kedua membentang dari timur ke selatan Afrika.[1,3]
Tipe kanker esofagus terbanyak di Cina adalah karsinoma sel skuamosa, berbeda dengan negara-negara barat.[3,5] Di Amerika Serikat, insidensi adenokarsinoma esofagus pada pria Kaukasia adalah 0,4 per 100.000 orang pada tahun 1973 dan meningkat menjadi 2,8 per 100.000 orang pada tahun 2012.[1]
Indonesia
Belum ada data pasti mengenai epidemiologi kanker esofagus di Indonesia secara keseluruhan. Beberapa pusat penelitian melaporkan ditemukan 3 kasus kanker esofagus dalam 1 tahun di Palembang, dan 4 kasus dalam kurun waktu 5 tahun di Bandung.[6]
Mortalitas
Kanker esofagus merupakan penyebab kematian terbanyak keenam akibat kanker, dengan 30 juta mortalitas per tahun. Tingkat mortalitas tertinggi terdapat di Cina, yakni 15 juta per tahun.[1,5]
Di Amerika Serikat, menurut National Cancer Institute terdapat lebih dari 15.000 kematian akibat kanker esofagus pada tahun 2013. Meskipun diagnosis dan pengobatan kanker esofagus sudah maju, tingkat survival rate pada 5 tahun untuk semua pasien yang didiagnosis dengan kanker esofagus berkisar antara 15%-20%.[3]