Epidemiologi Trachoma
Epidemiologi trachoma sering terjadi pada anak, dengan puncaknya pada usia 3 hingga 5 tahun. Sebagian besar kasus ditemukan pada negara berkembang, khususnya dengan keadaan sanitasi yang buruk dan area padat penduduk.[3,4]
Global
Secara global, insidensi trachoma mengalami penurunan dari 146 juta kasus pada tahun 1995 menjadi 84 juta kasus pada tahun 2007. Sebagian besar kasus ditemukan di Afrika (khususnya Etiopia dan Sudan), Timur Tengah, Asia Tenggara, Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik, dan komunitas Aborigin di Australia.[4,11]
Indonesia
Tidak ada data spesifik mengenai tingkat insidensi trachoma di Indonesia. Namun, pada Rapid Assessment of Avoidable Blindness Survey, trachoma menjadi penyebab pada 0,4% kasus kebutaan di Indonesia. Sementara itu, 3 penyebab kebutaan utama di Indonesia adalah katarak, kelainan segmen posterior, dan glaukoma.[12]
Mortalitas
Kondisi trachoma dapat menyebabkan kebutaan. Kondisi ini adalah penyebab kebutaan nomor 1 yang disebabkan oleh infeksi.[3,13]