Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Retinopati general_alomedika 2022-09-20T11:35:46+07:00 2022-09-20T11:35:46+07:00
Retinopati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Retinopati

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan retinopati bertujuan untuk menekan progresivitas penyakit, mencegah terjadinya komplikasi dan penurunan visus lebih lanjut.

Retinopati Diabetik

Penatalaksanaan retinopati diabetik dititikberatkan pada deteksi dini retinopati, kontrol gula darah yang baik, injeksi medikamentosa intravitreal, terapi laser, dan juga pembedahan. Target HbA1c <6,5% dapat mengurangi risiko retinopati diabetik hingga 76% dan mengurangi progresivitas penyakit hingga 54%. [27] Pasien dianjurkan melakukan pemantauan setiap bulan untuk kontrol gula darah dan evaluasi terapi diabetes.[28]

Injeksi Intravitreal

Pemberian medikamentosa berupa injeksi anti-VEGF (vascular endothelial growth factor) dapat membantu mencegah terbentuknya neovaskularisasi yang dapat meningkatkan risiko perdarahan dan mengurangi edema pada makula, yang pada beberapa kasus dapat memperbaiki visus.[29] Injeksi anti-VEGF dapat memperbaiki visus hingga 8-12 huruf.

Injeksi kortikosteroid intravitreal (dexamethasone, fluocinolone acetonide) juga dapat digunakan sebagai terapi edema makula pada retinopati diabetik, namun manfaatnya tidak sebaik anti-VEGF dalam memperbaiki visus. Injeksi kortikosteroid intravitreal dapat meningkatkan risiko terbentuknya katarak dan peningkatan tekanan intraokular. Oleh karena itu, terapi ini tidak dijadikan terapi lini pertama retinopati diabetik. [28]

Agen anti-VEGF yang umum digunakan adalah bevacizumab (off label; 1,25 mg/0,05 ml), ranibizumab (0,5 mg/0,05 ml), pegatbanib sodium, dan aflibercept.[29]

Laser Fotokoagulasi

Terapi laser fotokoagulasi pada retinopati diabetik bertujuan untuk mengatasi neovaskularisasi retina atau CSME (clinically significant macular edema). Terapi laser menargetkan daerah retina iskemik midperifer, down regulasi pembentukan VEGF, sehingga memicu regresi neovaskularisasi.

Menurut guidelines Early Treatment of Diabetic Retinopathy Study (ETDRS), fotokoagulasi laser pada pasien dengan CSME dapat mengurangi risiko penurunan visus hingga 15 huruf. Pasien yang mengalami regresi neovaskularisasi dalam 3 bulan setelah terapi laser umumnya memiliki prognosis visus yang lebih baik. Terapi laser fotokoagulasi memiliki efek samping penurunan penglihatan perifer, gangguan penglihatan di malam hari, serta skotoma parasentral.[27,28,30]

Vitrektomi

Pada keadaan retinopati diabetik proliferatif perdarahan yang banyak pada vitreus atau retina membutuhkan tindakan pembedahan vitrektomi. Vitrektomi dapat dikombinasi dengan endo-ocular laser selama pembedahan. Indikasi lain vitrektomi pada retinopati diabetik adalah adanya ablasio retina traksional. Vitrektomi juga dapat memperbaiki keadaan edema makula yang tidak membaik dengan terapi lainnya. [27,28,30]

Retinopati Hipertensi

Kontrol tekanan darah (<140/90 mmHg) dengan medikamentosa anti hipertensi perlu dilakukan sejak ditemukan retinopati hipertensi ringan (penyempitan arteriol, arteriovenous nicking).

Bila ditemukan retinopati hipertensi sedang (moderate), yang ditandai dengan mikroaneurisma, perdarahan retina, atau soft exudates, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait faktor risiko retinopati lain, seperti kelainan kardiovaskular atau penyakit metabolik seperti diabetes mellitus. Pasien diwajibkan melakukan kontrol dan evaluasi tekanan darah berkala.

Pasien dengan retinopati hipertensi berat (edema makula atau edema papil) memerlukan pemeriksaan segera terhadap sistem organ lain mencakup organ kardiovaskular, ginjal, dan sistem saraf pusat, dikarenakan adanya peningkatan angka mortalitas pasien pada tahap tersebut. [5,31]

Retinopati Prematuritas

Penatalaksaan retinopati prematuritas meliputi cryotherapy, terapi laser, dan pemberian anti-VEGF. Cryotherapy menargetkan daerah retina yang avaskular untuk mencegah terbentuknya retinal fold atau detachment retina. Cryotherapy sudah mulai tidak dijadikan pilihan terapi karena efek samping inflamasi periokular berat yang timbul setelah tindakan. [32]

Terapi laser merupakan baku emas penatalaksanaan retinopati prematuritas. Terapi laser efektif untuk retinopati prematuritas stage 1-3 dan pada retinopati prematuritas posterior yang agresif. Fotokoagulasi laser merusak daerah retina perifer dan mengubahnya menjadi jaringan parut nonfungsional sehingga menurunkan produksi growth factor yang memicu neovaskularisasi. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari terapi laser adalah pembentukan jaringan parut permanen serta terjadinya miopia berat. Jaringan parut retina tersebut membuat penurunan lapang pandang yang signifikan. [32]

Pemberian anti-VEGF intravitreal merupakan salah satu terapi yang mulai diminati untuk penatalaksanaan retinopati prematuritas. Anti-VEGF secara langsung berikatan dan menetralisir VEGF. Belum ada penelitian dose-finding trials jangka panjang terhadap pemberian anti-VEGF pada neonatus prematur. Namun, beberapa laporan kasus dan sebuah penelitian RCT telah melaporkan penggunaan bevacizumab pada kasus retinopati prematuritas dengan dosis obat setengah dari dosis dewasa (0,675 mg/0,3 ml). Ke depannya anti-VEGF intravitreal diharapkan dapat menjadi terapi lini pertama menggantikan terapi laser untuk terapi retinopati prematuritas. [25]

Terapi pembedahan seperti vitrektomi atau scleral buckling dibutuhkan untuk retinopati prematuritas stage IV dan V. Beberapa terapi lain seperti pemberian propanolol, granulocyte colony stimulating factor, asam lemak omega-3, dan terapi gen sedang dikembangkan sebagai pencegahan dan terapi retinopati prematuritas.[32]

Retinopati Sentral Serosa

Retinopati sentral serosa merupakan penyakit self-limiting. Kebanyakan kasus retinopati sentral serosa dapat mengalami perbaikan spontan dalam waktu 1-2 bulan. Selama periode tersebut evaluasi berkala harus dilakukan. Apabila terjadi kebocoran yang semakin banyak atau visus tidak mengalami perbaikan, maka terapi laser fotokoagulasi atau terapi fotodinamik dibutuhkan. [26]

Terapi Fotokoagulasi

Terapi fotokoagulasi laser meliputi penggunaan laser argon fokal dan laser micropulse diode. Laser fotokoagulasi menargetkan daerah detachment epitel pigmen retina, dengan harapan jaringan parut yang terbentuk akan menempelkan kembali retina. Melalui proses ini, sel epitel pigmen retina sehat di sekitar area tersebut diharapkan dapat memompa cairan subretina kembali ke koroid.

Laser argon fokal dapat menurunkan rekurensi retinopati sentral serosa, penyerapan cairan subretina yang lebih cepat, serta perbaikan visus pada pasien. Efek samping dari penggunaan laser argon fokal adalah timbulnya skotoma, neovaskularisasi koroid, dan ruptur membran Bruch's.

Laser micropulse diode memiliki penetrasi yang lebih dalam dibandingkan laser argon dan memiliki efek panas yang lebih rendah sehingga kerusakan retina yang ditimbulkan lebih ringan. Laser micropulse diode memberikan perbaikan visus yang lebih baik dibandingkan laser argon setelah 4 minggu terapi. Laser micropulse diode juga berpotensi menimbulkan efek samping neovaskularisasi koroid, namun belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut. [33]

Terapi Fotodinamik

Terapi fotodinamik ditujukan untuk retinopati sentral serosa yang mengenai fovea atau dengan kebocoran yang difus. Verteporfin (obat photosensitizer) yang disuntikkan intravena akan memicu kerusakan oksidatif lokal setelah diaktivasi oleh sinar dengan panjang gelombang tertentu. Terapi fotodinamik menurunkan permeabilitas koroid dengan memperkecil lapisan choriocapillaris. Perbaikan detachment retina dapat diamati setelah 1 bulan terapi fotodinamik. Efek samping yang timbul dari terapi ini adalah hilangnya pigmen retina, hipoperfusi koroid, dan perubahan epitel pigmen retina reaktif. [33]

Medikamentosa

Belum ada terapi medikamentosa yang efektif untuk retinopati sentral serosa. Terapi medikamentosa yang masih dikembangkan dan diteliti untuk kasus retinopati sentral serosa adalah obat dengan efek antikortikosteroid (eplerenone, spironolactone, mifepristone, finasteride), aspirin dosis rendah, agen antiadrenergik, pengobatan Helicobacter pylori, serta pemberian anti-VEGF intravitreal.[33]

Referensi

5. Modi P, Arsiwalla T. Hypertensive retinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525980/
25. Stahl A, Gopel W. Screening and treatment in retinopathy of prematurity. Dtsch Arztebl Int. 2015;112(43):730-735. doi: 10.3238/arztebl.2015.0730
26. Porter D. Chorioretinopathy diagnosis and treatment. https://www.aao.org/eye-health/diseases/central-serous-retinopathy-treatment
27. Corcostegui B, Duran S, Albarran MOG, Hernandez C, Moreno JMR, Salvador J, et al. Update on diagnosis and treatment of diabetic retinopathy: a consensus guideline of the working group of ocular health (Spanish society of diabetes and Spanish vitreous and retina society). J Ophthalmol. 2017;2017:8234186. doi: 10.1155/2017/8234186
28. Stewart MW. Treatment of diabetic retinopathy: recent advances and unresolved challenges. World J Diabetes. 2016;7(16):333-341. doi: 10.4239/wjd.v7.i16.333
29. AAO. Intravitreal injections-2015. https://www.aao.org/clinical-statement/intravitreal-injections-statement
30. Boyd K. Diabetic retinopathy treatment. https://www.aao.org/eye-health/diseases/diabetic-retinopathy-treatment
31. Grosso A, Veglio F, Porta M, Grignolo FM, Wong TY. Hypertensive retinopathy revisited: some anwers, more questions. Br J Ophthalmol. 2005;89:1646-1654. https://bjo.bmj.com/content/bjophthalmol/89/12/1646.full.pdf
32. Shah PK, Prabhu V, Karandikar SS, Ranjan R, Narendran V, Kalpana N. Retinopathy of prematurity:past, present, and future. World J Clin Pediatr. 2016;5(1):35-46. doi: 10.5409/wjcp.v5.i1.35
33. Abouammoh MA. Advances in the treatment of central serous chorioretinopathy. Saudi J Ophthalmol. 2015;29(4):278–286. doi:10.1016/j.sjopt.2015.01.007

Diagnosis Retinopati
Prognosis Retinopati

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Desember 2022
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...
Anonymous
05 Juli 2022
Skrining Retinopati Diabetik di Faskes Primer - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Friska Debby Anggriany, Sp.M,Ijin bertanya dok. Di faskes primer, alat-alat seperti oftalmoskop belum tentu ada. Apakah ada saran untuk melakukan...
Anonymous
23 Maret 2022
Edukasi pasien yang ingin konsumsi suplemen bilberry - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Saat ini ada cukup banyak pasien yang menanyakan apakah mereka bisa mendapatkan suplemen bilberry untuk menjaga kesehatan mata. Apakah suplemen...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.