Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Retinopati general_alomedika 2022-10-18T08:58:48+07:00 2022-10-18T08:58:48+07:00
Retinopati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Retinopati

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Diagnosis retinopati didapatkan dari anamnesis faktor risiko dan tanda klinis yang khas pada pemeriksaan oftalmologi, khususnya segmen posterior mata. Deteksi dini retinopati dititikberatkan untuk mendeteksi lesi awal retina seperti perubahan mikrovaskular. [4]

Anamnesis

Dari anamnesis, pasien retinopati diabetik akan mengeluhkan penglihatan kabur progresif, melihat floaters, atau penglihatan seperti terowongan. Pasien dengan retinopati hipertensi juga dapat mengeluhkan hal yang sama seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, sakit kepala, dan penyempitan lapang pandang. Gejala-gejala ini umumnya dikeluhkan pasien pada tahap lanjut retinopati. [21]

Untuk retinopati pada prematuritas, saat anamnesis tanyakan riwayat kelahiran prematur terutama sebelum usia kandungan 32 minggu, berat badan lahir <1500 gram, dan faktor risiko lain seperti penggunaan suplementasi oksigen, riwayat hipoksemia saat lahir, dan penyakit-penyakit yang diderita selama neonatus. [22]

Pasien dengan retinopati sentral dapat mengeluhkan penurunan penglihatan akut terutama penglihatan sentral, metamorphopsia di salah satu mata, dan scotoma. [23]

Pemeriksaan Oftalmologi

Pemeriksaan oftamologi retinopati terutama pada pemeriksaan segmen posterior melalui pemeriksaan funduskopi direk maupun indirek.

Retinopati Diabetik

Pemeriksaan oftalmologi retinopati diabetik menunjukkan perubahan pada retina berupa mikroaneurisma, perdarahan, eksudat deposit lemak, perubahan kaliber vena, dan neovaskularisasi. Tanda-tanda tersebut bervariasi mulai dari fase nonproliferatif sampai berprogresi menjadi retinopati diabetik proliferatif.

Penurunan ketajaman penglihatan yang signifikan dapat terjadi karena perdarahan retina dari pembuluh darah yang rapuh. Perdarahan retina dapat tampak seperti lidah api atau pecahan kaca bila asal perdarahan dari pleksus kapilar superfisial. Perdarahan dari bagian lebih dalam dapat tampak seperti bercak atau bintik-bintik darah. Pada pasien dengan penurunan visus yang signifikan dapat ditemukan perdarahan vitreus, edema makula, atau hipoperfusi kapilar retina. [24]

Retinopati Hipertensi

Pada pemeriksaan funduskopi, retinopati hipertensi dapat ditemukan beberapa tanda perubahan persilangan arteriol-vena (AV crossing), perubahan pada arteri, perubahan pada retina, makula, dan nervus optikus. Perubahan pada persilangan arteriol-vena yang dapat diamati berupa tanda Salu yaitu vena tampak bengkok di bagian yang bersilangan dengan arteriol, tanda Gunn yaitu vena tampak lebih sempit di kedua sisi persilangan arteriol-vena, dan tanda Bonnet yaitu vena tampak lebih penuh di bagian distal dari persilangan arteriol-vena.

Tanda lain yang dapat ditemukan adalah perubahan refleks cahaya pada arteriol yang tampak seperti kawat tembaga atau perak (copper or silver wiring) akibat penyempitan arteriol.[5,21]

Perdarahan retina dapat muncul dalam bentuk bercak darah atau berbentuk lidah api. Eksudat pada retina dapat timbul sebagai hard exudates (deposit lemak) atau soft exudates/ cotton wool spots (iskemia serabut saraf). Perubahan makula dapat ditemukan berupa penumpukan hard exudates di sekitar makula yang membentuk gambaran seperti bintang. Selain itu, juga bisa ditemukan pembengkakan diskus optikus. [5,21]

Retinopati pada Prematuritas

Pada retinopati prematuritas, retina dibagi menjadi 3 zona dari zona 1 hingga 3. Zona 1 meliputi diskus optikus dan area sebesar 2 kali jarak diskus ke fovea. Zona 2 dimulai dari tepi zona 1 hingga bagian nasal ora serata. Zona 3 merupakan sisa area yang di temporal yang berbentuk bulan sabit.

Pada stage 1 retinopati prematuritas, tampak strip/garis yang membatasi area retina avaskular dengan area bervaskularisasi. Di stage 2, tampak batas yang jelas dan lebih lebar (ridge) antara retina vaskular dan avaskular. Di stage 3, selain tampak batas yang jelas dapat juga ditemukan pertumbuhan vaskular ekstraretinal. Pada stage 4 dan 5 dapat ditemukan detachment retina parsial dan total. Pada retinopati prematuritas posterior agresif dapat ditemukan perubahan vaskular yang berat di pole posterior retina. Ditemukannya dilatasi vaskular dan peningkatan vaskular yang berlikuk pada pole posterior, menandakan kadar growth factors angiogenesis yang tinggi dan risiko progresivitas penyakit yang lebih cepat. [25]

Retinopati Sentral Serosa

Retinopati sentral serosa ditandai dengan detachment retina serosa dengan atau tanpa detachment epitel pigmen retina. Detachment paling banyak ditemukan di area makula. Kelainan tersebut 14-40% terjadi pada kedua mata. Penumpukan fibrin akan memberikan gambaran kekuningan subretinal. [8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaab penunjang jarang diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Tetapi dapat digunakan untuk evaluasi kondisi retina.

Ultrasonografi B-Scan

Ultrasonografi B-scan dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi kondisi retina bila terjadi kekeruhan pada vitreus misalnya akibat perdarahan.[10]

Optical Coherence Tomography (OCT)

Pemeriksaan optical coherence tomography (OCT) dapat memberikan gambaran retina 3 dimensi. Pemeriksaan OCT dapat membantu mengevaluasi ketebalan retina serta ada tidaknya pembengkakan di lapisan retina. [26] Pada retinopati diabetik, OCT dapat digunakan untuk melihat kondisi edema makula atau traksi vitreomakula. OCT juga menjadi modalitas pemeriksaan yang digunakan untuk mengevaluasi hasil terapi.[10]

Pada retinopati sentral serosa, OCT menunjukkan elevasi bulosa lapisan neurosensorik retina dengan bagian yang hiporeflektif antara lapisan tersebut dengan lapisan epitel pigmen retina yang disebabkan oleh akumulasi cairan serosa. Hasil OCT pada retinopati sentral serosa yang kronis (4-6 bulan) menunjukkan deposit hiperreflektif di area subretina. Temuan OCT lain pada retinopati sentral serosa adalah cairan intraretina, titik-titik hipereflektif di koroid, dan lapisan fotoreseptor dan epitel pigmen retina yang iregular.[8]

Angiografi Fluoresen Fundus

Angiografi fluoresen fundus (AFF) pada retinopati diabetik hanya bersifat sebagai pemeriksaan tambahan saja. Gambaran mikroaneurisma pada AFF adalah titik hiperfluoresen pada fase awal dan melebar atau bocor (leak) di fase akhir angiogram. Perdarahan blot memberikan gambaran hipofluoresen pada area yang tidak mendapatkan perfusi. Neovaskular juga memberikan gambaran leak kontras karena permeabilitas pembuluh darah yang tinggi.[10]

AFF pada kasus retinopati hipertensi malignan dapat menunjukkan gambaran nonperfusi kapilar, gambaran dendritik pada pengisian koroid, dan formasi mikronaeurisma di fase awal. Pada fase akhir angiogram, dapat ditemukan kebocoran difus.[21]

AFF dapat memberikan gambaran pertumbuhan vaskular retina secara detil, sehingga dapat membantuk diagnosis retinopati prematuritas. Pada retinopati sentral serosa, angiografi fluorescein akan memberikan pewarnaan oranye (hiperflurorescein) pada daerah retina yang abnormal. Pemeriksaan ini bermanfaat menentukan area yang menjadi target terapi laser fotokoagulasi atau terapi fotodinamik.[22,26]

Indocyanine Green Angiography

Gambaran indocyanine green angiography (IGA) di retinopati hipertensi dapat berupa moth eaten appearance pada lapisan koriokapilaris.[26] IGA merupakan pemeriksaan penunjang baku emas untuk kasus retinopati sentral serosa kronis. Tanda yang dapat ditemukan pada retinopati sentral serosa pada pemeriksaan ini adalah filling yang terlambat di fase awal, dilatasi vena koroid, dan hiperfluorescence koroid fokal.[8]

 

NVS/MED/OTHR/1221/127

Referensi

4. Wang W, Lo ACY. Diabetic retinopathy: pathophysiology and treatments. Int J Mol Sci. 2018;19:1816.doi:10.3390/ijms19061816.
5. Modi P, Arsiwalla T. Hypertensive retinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525980/
8. Manayath GJ, Ranjan R, Shah VS, Karandikar SS, Saravanan VR, Narendran V. Central serous chorioretinopathy: current update on pathophysiology and multimodal imaging. Oman J Ophthalmol. 2018;11(2):103-112. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5991069/
10. Bhavsar AR. Diabetic retinopathy. https://emedicine.medscape.com/article/1225122-overview#a4
21. Feldman BH, Kiernan DF, Lim JI, Kim JE, Tripathy K, Shah VA. Hypertensive retinopathy. https://eyewiki.aao.org/Hypertensive_retinopathy#Diagnostic_procedures
22. Bashour M. Retinopathy of prematurity ophthalmologic approach. https://emedicine.medscape.com/article/1225022-overview
23. Oh KT. Central serous chorioretinopathy. https://emedicine.medscape.com/article/1227025-clinical
24. Baez MVJ, Gonzalez HM, Contreras RB, Montoya CM, Garcia LFE. Early diagnosis of diabetic retinopathy in primary care. Colomb Med (Cali). 2015;46(1):14-18.
25. Stahl A, Gopel W. Screening and treatment in retinopathy of prematurity. Dtsch Arztebl Int. 2015;112(43):730-735. doi: 10.3238/arztebl.2015.0730
26. Porter D. Chorioretinopathy diagnosis and treatment. https://www.aao.org/eye-health/diseases/central-serous-retinopathy-treatment

Epidemiologi Retinopati
Penatalaksanaan Retinopati

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Desember 2022
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...
Anonymous
05 Juli 2022
Skrining Retinopati Diabetik di Faskes Primer - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Friska Debby Anggriany, Sp.M,Ijin bertanya dok. Di faskes primer, alat-alat seperti oftalmoskop belum tentu ada. Apakah ada saran untuk melakukan...
Anonymous
23 Maret 2022
Edukasi pasien yang ingin konsumsi suplemen bilberry - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter,Saat ini ada cukup banyak pasien yang menanyakan apakah mereka bisa mendapatkan suplemen bilberry untuk menjaga kesehatan mata. Apakah suplemen...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.