Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Retinoblastoma general_alomedika 2022-12-07T11:30:29+07:00 2022-12-07T11:30:29+07:00
Retinoblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Retinoblastoma

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Penatalaksanaan retinoblastoma tergantung klasifikasi penyakit, keadaan mata satunya, ketersediaan fasilitas terapi, dan keadaan umum pasien. Penatalaksanaan bertujuan untuk mempertahankan hidup pasien serta sebisa mungkin menyelamatkan bola mata dan penglihatan.[3,19]

Rujukan

Rujukan ke dokter spesialis mata perlu dilakukan jika pada pemeriksaan mata anak ditemukan leukokoria. Penatalaksanaan lanjutan bersifat multidisiplin melibatkan divisi oftalmologi, pediatrik onkologi, onkologi radiasi, dan juga genetika.[13]

Terapi Lini Pertama

Terapi lini pertama untuk retinoblastoma meliputi terapi fokal, kemoterapi sistemik, kemoterapi intraarterial, dan enukleasi.

Terapi Fokal

Terapi fokal ditujukan untuk tumor yang berukuran kecil kecil dan masih terbatas di retina (grup A IIRC). Terapi fokal juga dapat dikombinasikan dengan kemoterapi untuk retinoblastoma grup B dan C. Terapi fokal yang dapat dilakukan adalah laser fotokoagulasi atau cryotherapy.

Laser fotokoagulasi merusak pembuluh darah tumor sehingga asupan oksigen dan nutrisi tumor terganggu dan sel kanker mati. Cryotherapy memanfaatkan suhu dingin dari probe dan nitrogen cair untuk mematikan sel kanker. Cryotherapy hanya efektif untuk tumor yang berukuran kecil atau sudah direduksi ukurannya dengan kemoterapi. Tindakan ini juga dapat merusak bagian retina yang sehat.[20]

Kemoterapi Sistemik

Kemoterapi sistemik bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor untuk dapat dilanjutkan dengan terapi fokal (laser fotokoagulasi, cryotherapy).

Regimen kemoterapi yang digunakan adalah carboplatin, vincristine, dan etoposide. Retinoblastoma grup B IIRC dapat diterapi menggunakan kombinasi carboplatine dan vincristine, sedangkan grup C dan D menggunakan kombinasi carboplatin, vincristine, dan etoposide.

Kemoterapi Intraarterial

Kemoterapi intraarterial dilakukan dengan memasukkan medikamentosa kemoterapi langsung melalui kateter ke dalam arteri mata. Tindakan ini digunakan sebagai terapi lini pertama untuk retinoblastoma yang masih terbatas intraokular. Medikamentosa yang digunakan adalah melphalan, topotecan, dan carboplatin.[21]

Pembedahan

Pembedahan enukleasi dilakukan dengan memotong bagian insersi otot ekstraokular pada bola mata, kemudian mengangkat dan membuang bola mata secara utuh dan sebagian nervus optikus. Enukleasi menyisakan otot ekstraokular dan adneksa orbita.[3,15]

Enukleasi dapat mencegah penyebaran tumor ekstraokular dan harus dilakukan pada retinoblastoma grup D atau E IIRC. Enukleasi adalah terapi yang bisa dikerjakan di semua negara termasuk Indonesia dengan biaya relatif murah dibandingkan terapi retinoblastoma lainnya.[3,20]

Enukleasi pada retinoblastoma risiko tinggi tidak boleh ditunda-tunda, sebab dapat meningkatkan risiko metastasis.[20]

Tabel 4. Penatalaksanaan Lini Pertama Retinoblastoma Berdasarkan International Intraocular Retinoblastoma Classification (IIRC)

Klasifikasi Mata Enukleasi Kemoterapi Intravena + Terapi Fokal Kemoterapi Intra-arterial + Terapi Fokal Terapi Fokal
Grup A Ya
Grup B Ya Ya Ya
Grup C Ya Ya Ya
Grup D Ya Ya Ya
Grup E Ya

Sumber: dr, Saphira Evani, 2020

Terapi Lini Kedua

Belum ada kriteria baku pasien yang membutuhkan terapi lini kedua, namun terapi lini kedua umumnya diberikan jika terapi lini pertama gagal atau ditemukan penyebaran ekstraokular melebihi margin yang direseksi saat enukleasi.[19]

Terapi lini kedua retinoblastoma dapat mengulang beberapa siklus kemoterapi intravena, kemoterapi intraarterial ditambah dengan kemoterapi intravitreal, radioterapi internal, EBRT (external beam radiotherapy), radiasi whole eye atau radiasi proton beam, dan enukleasi sekunder.[3,22]

Kemoterapi

Kemoterapi sistemik sebagai terapi ajuvan setelah enukleasi dilakukan pada tumor risiko tinggi untuk mencegah penyebaran tumor. Kombinasi kemoterapi yang digunakan adalah vincristine, doxorubicin dan siklofosfamid atau vincristine, carboplatin, dan etoposide sebanyak 6 siklus. Kemoterapi intraarterial menggunakan melphalan dan topotecan dapat diberikan untuk pasien yang gagal pengobatan menggunakan kemoterapi sistemik.[19,23]

Kemoterapi intravitreal menggunakan obat melphalan merupakan terapi retinoblastoma yang jarang dilakukan, namun memiliki manfaat untuk seeding vitreus retinoblastoma dan retinoblastoma rekuren.[24]

Jika terdapat invasi margin yang direseksi saat enukleasi, terapi ajuvan radioterapi dapat diberikan.[19]

Radioterapi Internal

Radioterapi internal dilakukan dengan memasang perangkat yang mengandung radioaktif di dekat tumor. Perangkat dijahit di jaringan dekat tumor dan dibiarkan di tempat hingga beberapa hari.[19]

Radioterapi Eksternal

Radioterapi eksternal (external beam radiotherapy/ EBRT) dilakukan menggunakan sinar radiasi dari mesin yang diarahkan pada tubuh anak. Radioterapi eksternal juga dapat menimbulkan efek samping ke jaringan sehat yang terpapar radiasi seperti otak. Radioterapi eksternal dibatasi penggunaannya hanya jika terapi lain tidak berhasil.[19]

Tabel 5. Penatalaksanaan Retinoblastoma Ekstraokular Berdasarkan Klasifikasi International Retinoblastoma Staging System (IRSS)

Stadium Penatalaksanaan
2 (klinis terbatas di orbita + histopatologi risiko tinggi setelah enukleasi)

Kemoterapi ajuvan 6 siklus

Radioterapi eksternal jika ada invasi margin

3 Kemoterapi dosis tinggi 3-6 siklus + enukleasi ekstensif atau radioterapi eksternal + kemoterapi 12 siklus
Diseksi kelenjar getah bening bila sudah ada penyebaran
4 Kemoterapi + hematopoietik sel punca
Terapi paliatif dipertimbangkan bila sudah ada keterlibatan SSP

Sumber: dr. Saphira Evani, 2020

Terapi Rehabilitasi

Terapi rehabilitasi untuk pasien retinoblastoma setelah enukleasi adalah dengan pemasangan implan di orbita untuk menggantikan volume bola mata yang hilang yang dilanjutkan dengan pemasangan protesa mata. Beberapa jenis mata buatan dapat dijahit ke otot-otot periorbita sehingga secara kosmetik lebih baik.[20]

Referensi

3. Dimaras H, Kimani K, Dimba EAO, Gronsdahl P, White A, Chan HSL, et al. Retinoblastoma. Lancet. 2012;379:1436-1446.
9. Union for International Cancer Control. Retinoblastoma 2014 Review of Cancer Medicines on the WHO List of Essential Medicines. https://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/20/applications/Retinoblastoma.pdf?ua=1
13. Kodrat H, Gondhowiardjo S. Radioterapi pada retinoblastoma. Journal of The Indonesian Radiation Oncology. 2013;4(1):17-23.
15. Choe C, O'Brien JM. Retinoblastoma. https://eyewiki.aao.org/Retinoblastoma#History
19. Komite Nasional Penanggulangan Kanker. Panduan Nasional Penanganan Kanker Retinoblastoma. Jakarta: Kemenkes RI: 2015.
20. Dimaras H, Corson TW, Cobrinik D, White A, Zhao J, Munier FL, et al. Retinoblastoma. Nat Rev Dis Primers. 2015;1:15021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5744255/
21. Klufas MA, Gobin P, Abramson DH. Intra-arterial chemotherapy for retinoblastoma. 2019. https://eyewiki.aao.org/Intra-arterial_Chemotherapy_for_Retinoblastoma
22. Berry JL, Kogachi K, Murphree AL, Jubran R, Kim JW. A review of recurrent retinoblastoma: Children's Hospital Los Angeles classification and treatment guidelines. Int Ophthalmol Clin. 2019;59(2):65-75.
23. Hua J, Gang S, Yizhou J, Jing Z. Intra-arterial chemotherapy as second-line treatment for advanced retinoblastoma: A 2-year single-center study in China. J Cancer Res Ther. 2018;14(1):106-110.
24. Munier FL, Gaillard MC, Balmer A, Popovic MB. Intravitreal chemotherapy for vitreous seeding in retinoblastoma: recent advances and perspectives. Saudi J Ophthalmol. 2013;27(3):147-150.

Diagnosis Retinoblastoma
Prognosis Retinoblastoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Hari ini, 07:11
Apakah vaksin DPT boleh menggunakan merek yang berbeda?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin konsul pasien 4 bulan, vaksin pertama dan kedua menggunakan hexaxim. Apakah vaksin ke 3 boleh menggunakan pentabio + polio ?...
Anonymous
Kemarin, 20:54
Detak jantung irreguler pada anak usia 19 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok.Apakah detak jantung anak usia 19 bulan yang irreguler normal terjadi?Dan apakah seiring berjalannya waktu bisa sembuh sendiri dok?Untuk...
Anonymous
Kemarin, 15:30
Timbul bula di kaki dan pecah menjadi luka
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Saya dikonsulkan mengenai pasien yang datang ke Pustu di wilayah tempat saya bekerja, jadi saya hanya dikirimkan foto klinis pasien.Keluhannya:...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.