Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Retinoblastoma general_alomedika 2022-12-07T11:29:55+07:00 2022-12-07T11:29:55+07:00
Retinoblastoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Retinoblastoma

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Patofisiologi retinoblastoma nonherediter atau sporadik diawali dengan mutasi somatik pada kedua alel RB1 di lengan panjang kromosom 13q14 sel retina primitif atau sel prekursor multipoten, paling sering terjadi pada prekursor fotoreseptor kerucut. Mutasi dapat terjadi karena kesalahan acak saat proses pengopian DNA sewaktu pembelahan sel. Mutasi kedua alel RB1 tersebut menyebabkan hilangnya fungsi supresor tumor protein retinoblastoma (pRB) sehingga terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali dan perubahan genomik yang tidak stabil membentuk retinoblastoma. Retinoblastoma nonherediter tidak diturunkan ke anak.[3,4]

Pada retinoblastoma herediter, 1 alel gen RB1 yang telah mengalami mutasi diturunkan dari salah satu orang tua ke anak. Mutasi tersebut dapat ditemukan pada seluruh sel tubuh anak, tidak hanya di sel retina (mutasi germinal). Ketika alel lainnya di gen RB1 sel retina mengalami mutasi juga, maka akan terbentuk retinoblastoma.[4]

Penelitian terbaru menunjukkan adanya retinoblastoma tanpa mutasi gen RB1 dan diduga berhubungan dengan onkogen MYCN.[4]

Tumor Endofitik

Tumor endofitik terbentuk saat retinoblastoma menembus lapisan retina internal limiting membrane. Tumor tampak seperti massa berwarna putih krim dengan atau tanpa gambaran pembuluh darah ireguler di bagian permukaannya.

Pada pertumbuhan tumor endofitik dapat terjadi seeding vitreus, ditandai dengan bagian-bagian kecil yang terlepas dari tumor primer. Fragmen tumor ini kemudian dapat memicu terjadinya iridosiklitis atau endoftalmitis.[5]

Tumor Eksofitik

Tumor eksofitik tumbuh melewati ruang subretina. Tumor eksofitik dapat menimbulkan akumulasi cairan di subretina sehingga terjadi ablatio retina. Jika tumor menembus membran Bruch, dapat terjadi invasi sel kanker ke pembuluh darah dan nervus sekitarnya.[5]

Retinoblastoma Infiltrasi Difus

Retinoblastoma infiltrasi difus tidak membentuk massa tumor melainkan ditandai dengan infiltrasi retina dengan gambaran penebalan retina difus dan sering disertai dengan kemosis, pseudohipopion, dan pseudovitritis.[2]

Referensi

2. Correa ZM, Berry JL. Review of retinoblastoma. 2016. https://www.aao.org/disease-review/review-of-retinoblastoma
3. Dimaras H, Kimani K, Dimba EAO, Gronsdahl P, White A, Chan HSL, et al. Retinoblastoma. Lancet. 2012;379:1436-1446.
4. Fabian ID, Sagoo MS. Understanding retinoblastoma: epidemiology and genetics. Community Eye Health. 2018;31(101):7.
5. Isidro MA. Retinoblastoma. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1222849-overview#a4

Pendahuluan Retinoblastoma
Etiologi Retinoblastoma
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 05:25
Apakah dokter dengan str yang sudah lama mati bisa daftar alomedika
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok 👋 mau bertanya, ayah saya memiliki str yang sudah mati lama sekali, apakah bisa beliau mendaftar di alomedika untuk mendapatkan SKP? Terima kasih
dr.Dizi Bellari Putri
1 hari yang lalu
Jangan Bingung Lagi saat Menangani Pasien Kegawatdaruratan Mata, Ikuti Tips dari Dokter Ini, Yuk!
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Dokter pernah gak, merasa gak percaya diri saat menanganani kasus gawat darurat? Padahal, kalau ditangani secara tidak tepat, kasus gawat darurat...
dr. Hudiyati Agustini
2 hari yang lalu
Red Flag Mual Muntah pada Ibu Hamil - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ibu hamil merasa mual dan muntah sudah biasa, tetapi mual muntah berlebih dapat berdampak penurunan berat badan dan kehilangan cairan yang dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.