Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Pterygium general_alomedika 2022-10-12T09:40:06+07:00 2022-10-12T09:40:06+07:00
Pterygium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Pterygium

Oleh :
dr. Ida Bagus Nugraha
Share To Social Media:

Prognosis pterygium secara visus dan kosmetik cukup baik, karena umumnya pasien dapat kembali ke aktivitas normal dalam 48 jam pascaoperasi. Namun, pterygium memiliki potensi untuk bersifat rekuren. Komplikasi yang mungkin terjadi akibat pterygium, antara lain astigmatisme dan ocular surface squamous neoplasia (OSSN).

Komplikasi

Komplikasi pada pterygium adalah gangguan penglihatan yang dapat terjadi karena pterygium menghalangi aksis visual, maupun akibat astigmatisme. Komplikasi juga dapat terjadi akibat tata laksana pembedahan.[3,4]

Astigmatisme

Pterygium yang menghalangi aksis visual merupakan indikasi absolut untuk dilakukannya tindakan pembedahan. Namun, visus pasien mungkin telah mengalami gangguan meskipun hal tersebut belum terjadi.

Pterygium menyebabkan iregularitas pada permukaan kornea, sehingga menyebabkan astigmatisme dan asimetri permukaan bola mata. Perubahan topografi mata akibat pterygium bersifat reversible, setelah eksisi pterygium. Namun, ada kemungkinan terjadi residual postoperative astigmatism. Pterygium yang berukuran lebih besar, diduga lebih menyebabkan gangguan refraksi, dan eksisinya juga dihubungkan dengan perubahan pada topografi kornea.[3,4]

Ocular Surface Squamous Neoplasia

Ocular surface squamous neoplasia (OSSN) merupakan spektrum kelainan yang mencakup displasia ringan pada permukaan okular, hingga karsinoma sel skuamosa invasif. OSSN dan pterygium memiliki faktor risiko serupa, yaitu sinar ultraviolet, inflamasi kronis, paparan kronis terhadap iritan, seperti debu, dan virus onkogenik, misalnya human papilloma virus (HPV). Oleh sebab itu kedua penyakit ini dapat terjadi bersamaan, dan diduga berhubungan.

Usia yang lebih tua dan pterygium yang letaknya inferior merupakan 2 hal yang diduga berhubungan dengan prevalensi OSSN pada sampel pterygium. Setelah eksisi pterygium, sebaiknya kirim sampel untuk pemeriksaan histopatologi, untuk mencari adanya OSSN.[4,18]

Komplikasi Terkait Pembedahan

Komplikasi pterygium dapat disebabkan oleh tindakan pembedahan, dan dibedakan menjadi komplikasi intraoperatif, pascaoperasi dini, dan pasca operasi lanjut.[13]

Intraoperatif:

Komplikasi intraoperatif berupa perforasi bola mata, penipisan sklera dan kornea karena diseksi, perdarahan intraoperatif, kerusakan otot mata, dan kesalahan peletakkan graft.[13]

Pascaoperasi Dini:

Komplikasi pascaoperasi dini antara lain defek epitel persisten, terbentuknya dellen, hematoma di bawah graft, hilangnya graft, dan terbentuknya granuloma piogenik.[13]

Pascaoperasi Lanjut:

Komplikasi pascaoperasi lanjut dapat berupa rekurensi pterygium, nekrosis korneosklera, skleritis, dan endoftalmitis.[13]

Prognosis

Prognosis pterygium setelah eksisi, baik dari segi perbaikan visus maupun kosmetik, umumnya baik. Pasien mungkin merasakan ketidaknyamanan dalam 48 jam pascaoperatif, dan dapat kembali beraktivitas normal setelahnya.[5]

Risiko rekurensi pterygium merupakan salah satu masalah pascaoperasi pterygium. Pada pasien yang mengalami rekurensi pterygium, dapat dilakukan terapi eksisi ulangan dengan tambahan terapi adjuvan. Umumnya risiko rekurensi sesuai dengan jenis terapi pembedahan, dan terjadi dalam kurun waktu 6 bulan hingga 1 tahun pertama pascaoperasi.[15,16]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

3. Sarkar P, Tripathy K. Pterygium. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/
4. Shahraki T, Arabi A, Feizi S. Pterygium: an update on pathophysiology, clinical features, and management. Ther Adv Ophthalmol. 2021.
5. Fisher JP. Pterygium. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1192527-overview
13. Hall AB. Understanding and Managing Pterygium. Comm Eye Health J, 2016. 29(95); 54-56.
15. Fuest, M., J.S. Mehta, and M.T. Coroneo, New treatment options for pterygium. Expert Review of Ophthalmology, 2017. 12(3): p. 193-196.
16. Nuzzi, R. and F. Tridico, How to minimize pterygium recurrence rates: clinical perspectives. Clin Ophthalmol, 2018. 12: p. 2347-2362.
18. Zoroquiain P, Jabbour S, Aldrees S, et al. High frequency of squamous intraepithelial neoplasia in pterygium related to low ultraviolet light exposure. Saudi J Ophthalmol 2016; 30: 113–116.

Penatalaksanaan Pterygium
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pt...

Artikel Terkait

  • Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
    Pterigium Sebagai Prediktor Kejadian Melanoma Kutaneus
Diskusi Terkait
dr. Reren Ramanda
25 November 2020
Pasien seorang petani dengan keluhan mata tumbuh daging pada tepi mata dan mata terasa gatal serta berair
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. UtamiIzin bertanya dokter, pasien dgn pekerjaan petani sering mengeluhkn rasa gatal, berair dan tumbuh daging d tepi mata yg merupakan pterigium, pd...
dr. Jeffry Kristiawan
01 Mei 2019
Konsul pasien dengan rasa mengganjal di mata dan selaput pada bagian lateral
Oleh: dr. Jeffry Kristiawan
10 Balasan
User mengeluhkan mata mengganjal sejak beberapa hari ini.Tidak ada gatal, tidak ada nyeri, dan segitu saja tidak membesar.Baru dirasa beberapa hari ini.Tajam...
dr.IGusti Nyoman Tirta Adi Prabawa
06 Februari 2019
graft pada pterigium?
Oleh: dr.IGusti Nyoman Tirta Adi Prabawa
5 Balasan
alodokter, mohon penjelasan apakah graft yang dilakukan pada operasi pterigium derajat 3-4 memang sudah terbukti ampuh menurunkan angka kekambuhan? Kalo...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.